------
Ahad, 27 Oktober 2024
Dokter
Anak se-Indonesia Ikuti Simposium “10th Makassar Pediatric Update 2024”
MAKASSAR, (PEDOMAN
KARYA). Sejumlah dokter anak, bidan
dan ners se-Indonesia mengikuti Simposium “10th Makassar Pediatric Update
2024”, yang diadakan Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin (Unhas) bekerja sama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia
(IDAI), di Hotel Claro, Makassar, Sabtu dan Ahad, 26-27 Oktober 2024.
Kegiatan ini mengangkat tema
“International Networking for Optimizing Indonesian Children's Growth and
Development” (Jejaring Internasional untuk Optimalisasi Tumbuh Kembang dan
Perkembangan Anak Indonesia, red) dan menghadirkan pembicara internasional.
Simposium dibuka secara resmi
oleh Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, yang dalam sambutannya mengungkapkan
bahwa hadirnya acara ini bukan sekadar konferensi ilmiah, tetapi juga merupakan
wujud nyata kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan berbagai pihak terkait.
“Satu hal yang perlu dibahas
adalah stunting, yang masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia dan
berpotensi menghambat perkembangan generasi penerus bangsa,” ungkap Prof JJ,
sapaan akrab Prof Jamaluddin Jompa.
Seorang pahlawan bangsa,
katanya, kini tidak lagi berjuang melawan musuh di medan perang, tetapi
berperang dalam mengurangi masalah kesehatan di Indonesia, terkhususnya
stunting yang penurunannya masih lambat.
“Bonus demografi 2025-2045
adalah peluang besar bagi Indonesia, tetapi hadirnya stunting mengancam hal
tersebut. Kerja sama semua pihak diperlukan untuk keluar dari masalah ini,”
tutur Prof. JJ.
Prof. JJ juga menekankan
pentingnya memanfaatkan kegiatan ini untuk berkolaborasi dengan pembicara
internasional agar ilmu yang diperoleh dapat mempersiapkan anak bangsa menjadi
generasi unggul.
Dengan berkolaborasi dengan
ilmuwan dari seluruh dunia, kita akan mendapatkan akses ke data yang lebih
komprehensif, metode penelitian terkini, dan peluang untuk mempublikasikan
karya di jurnal ilmiah internasional yang bereputasi.
“Dalam memecahkan masalah
kesehatan, kita harus selalu memperbarui informasi terkini serta berinovasi dan
menggunakan teknologi berbasis sains untuk menemukan solusi yang efektif,”
ungkap Prof JJ.
Dikutip dari laman https://lms.kemkes.go.id/, tentang Simposium
“10th Makassar Pediatric Update 2024”, diberi kata pengantar bahwa: Anak
merupakan harapan masa depan bangsa yang perlu dipersiapkan sejak dini. Salah
satu kunci agar anak Indonesia dapat menjadi generasi maju ialah dengan
memastikan tumbuh kembang mereka yang optimal.
Optimalisasi tumbuh kembang
anak memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak. Kolaborasi bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas sumber daya manusia sehingga layanan kesehatan menjadi
lebih baik untuk seluruh anak indonesia. Salah satu kolaborasi yang diperlukan
adalah Kolaborasi internasional.
Kolaborasi internasional
bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan sumber daya manusia
melalui transfer ilmu dan peningkatan kapasitas individual maupun institusi.
Dengan adanya Kolaborasi
internasional, kita dapat berbagi pengetahuan dan teknologi mutakhir guna
kemajuan pengembangan kapasitas sumber daya manusia maupun institusi dalam
ranah pendidikan kedokteran, manajemen rumah sakit, dan teknologi kesehatan.
Selain itu kolaborasi
internasional juga dapat mengembangkan terobosan baru layanan kesehatan dan
inovasi riset terapan yang bermanfaat bagi masyarakat luas, dan untuk
menyiapkan dunia yang lebih aman dan lebih siap dalam menghadapi kesehatan
global.
Simposium bertujuan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan mengenai diagnosis dan tatalaksana terbaru
penyakit anak untuk optimalisasi tumbuh kembang anak, memberikan pemahaman dan
solusi bersama tentang problematika anak, serta membina kerjasama di bidang
Ilmu Kesehatan Anak dalam rangka meningkatkan kualitas hidup anak Indonesia.
Target peserta symposium terdiri
atas Bidan Vokasi Level 6, Dokter Spesialis Anak, Ners Spesialis Keperawatan
Anak, Ners, Perawat Vokasi Level 6, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Perawat
Vokasi, Bidan Vokasi Level 5, Bidan Profesi, Bidan Vokasi, Dokter, serta Perawat
Vokasi Level 5. (kia)