“Yang pertama, suami minta maaf kepada istrinya karena ia memang bersalah. Suami yang seperti ini berarti jujur. Itulah kejujuran,” papar Daeng Tompo’. |
PEDOMAN KARYA
Senin, 14 Oktober 2024
Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Tiga Macam Permintaan Maaf Suami kepada
Istri
“Tadi sore saya hadiri Tabligh Akbar Hari
Ulang Tahun Provinsi. Hadir gubernur, Forkopimda, wali kota, para pimpinan
Ormas Islam, dan ribuan ASN dan pelajar,” kata Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’
saat ngopi malam di teras rumah Daeng Tompo’.
“Siapa yang ceramah tabligh akbar?” tanya
Daeng Nappa’.
“Seorang rektor,” jawab Daeng Tompo’.
“Apa isi ceramahnya?” tanya Daeng Nappa’.
“Banyak yang beliau sampaikan, salah satu
di antaranya yaitu tiga macam permintaan maaf suami kepada istri,” kata Daeng
Tompo’.
“Tiga macam? Apa-apami itu?” tanya Daeng
Nappa’.
“Yang pertama, suami minta maaf kepada
istrinya karena ia memang bersalah. Suami yang seperti ini berarti jujur.
Itulah kejujuran,” papar Daeng Tompo’.
“Betul. Yang kedua?” tanya Daeng Nappa’
penasaran.
“Yang kedua, suami minta maaf kepada istrinya
padahal tidak jelas apakah ia bersalah atau ia dalam posisi benar. Suami yang
seperti ini berarti ia bijak. Itulah kebijakan,” tutur Daeng Tompo’.
“Betul. Yang ketiga?” tanya Daeng Nappa’
makin penasaran.
“Yang ketiga, suami yang minta maaf kepada
istrinya, padahal ia dalam posisi benar,” kata Daeng Tompo’.
“Suami yang ketiga ini disebut apa?” tanya
Daeng Nappa’.
“Pak Rektor bilang, Itulah suami. Biar dia
benar, dia tetap minta maaf kepada istrinya,” kata Daeng Tompo’ sambil tertawa
dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)
Senin, 14 Oktober 2024
-----
Keterangan:
Apa-apami itu? = Apa-apa saja itu?