-----
Sabtu, 23 November 2024
ASN Pemkot
Makassar 57 Orang Hanya Berijazah SD
Profesionalitas ASN Pemkot Makassar Rendah
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA).
Jumlah pegawai di lingkup Pemerintah Kota Makassar per tahun 2024 sebanyak 13.874
orang, terdiri atas 10.055 pegawai ASN/PNS dan 4.345 pegawai PPPK.
Dari 10.055 pegawai ASN/PNS tersebut,
terdapat 57 orang yang hanya berijazah SD, 104 orang berijazah SMP, 874 orang
berijazah SMA dan sederajat, 19 orang berijazah Diploma I (D1), 116 orang
berijazah Diploma II (D2), 635 orang berijazah Diploma III (D3), 6.457 orang
berijazah Sarjana (S1), 1.501 orang berijazah Magister (S2), dan 30 orang
berijazah Doktor (S3).
Data tersebut terungkap dalam “Seminar
Pelaporan Akhir Penelitian”, dengan topik “Indeks Profesionalitas ASN
Pemerintah Kota Makassar Tahun 2024”, yang diadakan Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kota Makassar, di Hotel Almadera, Makassar, Rabu,
20 November 2024.
Seminar membahas “Indeks Profesionalitas
Aparatur Sipil Negara Pemerintah Kota Makassar” hasil penelitian tim peneliti yang terdiri atas Dr
Hendra Gunawan SE MSi (Ketua), Dr H Basri Rakhman MSi (Anggota), Dedy Herianto
SIp MAP (Anggota), dan Rachmatan ST MM (Anggota).
Sekretaris Balitbangda Kota Makassar, Haidil
Adha, mewakili Walikota Makassar membuka seminar yang dihadiri Ketua Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) perguruan tinggi se-Kota Makassar,
dan beberapa perwakilan Perangkat Daerah di lingkup Pemerintah Kota Makassar.
Juga hadir Dekan Fisip Universitas Pancasakti
(Unpacti) Makassar, Dr Sumardi SSos MSi, selaku Mitra Bestari atau Tim
Pengendali Mutu yang menilai naskah kajian yang disusun oleh tim peneliti.
Seminar dipandu Kepala Bidang Penelitian
dan Pengembangan Kebijakan Daerah Balitbangda Kota Makassar, Dody Agriyanto,
yang di sela-sela seminar mengatakan, Perda Kota Makassar terkait transformasi Balitbangda
menjadi BRIDA sudah terbit.
“Insya Allah tahun depan ketika sudah
terbit Perwali terkait SOTK BRIDA, maka tidak ada lagi penelitian/riset
dilakukan oleh perangkat daerah lain. Semua terpusat atau satu pintu melalui
BRIDA Kota Makassar, sehingga OPD lain kalau butuh kajian atau riset, sisa
berkoordinasi dengan pihak BRIDA,” kata Dody.
Profesionalitas Rendah
Dalam seminar terungkap bahwa berdasarkan
hasil kajian yang telah dilakukan oleh tim, menunjukkan bahwa nilai akumulasi
profesionalitas Aparatur Sipil Negara di lingkup Pemerintah Kota Makassar atas
99 responden dalam penelitian ini adalah 66,08 (Rendah).
Angka tersebut berdasarkan hasil rata-rata
bobot skor pada dimensi kualifikasi (16,82), dimensi kompetensi (18,24),
dimensi kinerja (26,06), dan dimensi disiplin (4,96).
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat
disarankan beberapa langkah dalam rangka meningkatkan profesionalitas ASN di
lingkup Pemkota Makassar, yaitu pertama, pada dimensi kualifikasi, sangat
diperlukan agar Pemkot Makassar (Walikota Makassar melalui BKPSDMD Kota
Makassar) menempatkan pegawai dalam jabatannya yang sesuai dengan kualifikasi
yang dipersyarakan jabatan tersebut.
Selanjutnya, membuat program peningkatan
kualifikasi pegawai melalui pemberian ruang yang sebesar- besarnya bagi seluruh
di lingkup Pemerintah Kota Makassar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
selanjutnya secara berkelanjutan.
Kedua, pada dimensi kompetensi, sangat
diperlukan agar Pemkot berkomitmen dalam penempatan pegawai pada jabatan yang
sesuai dengan latar belakang diklat yang telah diikutinya.
Selanjutnya, dapat membuat program
rutinitas Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dalam jabatan yang sifatnya
kontinyu (misalnya pogram bulanan) yang berkaitan dengan tupoksi pegawai
masing-masing sehingga akan berdampak dalam pelaksanaan tupoksinya.
Ketiga, pada dimensi kinerja, Pemkot Makassar
sebaiknya mempertahankan, bahkan sebaiknya meningkatkan. Salah satu cara yang
dapat ditempuh dengan memperkuat peranan pimpinan setiap perangkat daerah di
lingkup Pemkota Makassar agar senantiasa melakukan sosialisasi kepada semua
unsur bawahannya terkait dengan strategi dan sasaran kerjanya yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Dengan demikian, akan semakin memudahkan
dalam pencapaian organisasi yang dipimpinnya tersebut.
Keempat, pada dimensi disiplin, Pemkota Makassar sebaiknya mempertahankan, bahkan meningkatkan komitmen penerapan disiplin pegawai di lingkup Pemkot Makassar, salah satu cara yang dapat dicapai adalah tidak hanya fokus pada penerapan hukuman disiplin saja, tetapi perlunya penerapan pemberian reward bagi pegawai yang berprestasi, sehingga akan berdampak terhadap peningkatan motivasi kerja pegawai lainnya. (asnawin)