-----
PEDOMAN KARYA
Senin, 18 November 2024
Obrolan Daeng
Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Debat Kandidat
Tidak Perlu Bawa Massa
“Banyakmi terjadi,” kata Daeng Nappa’ kepada
Daeng Tompo’ saat ngopi pagi di warkop batas kota.
“Apa yang banyak terjadi?” tanya Daeng
Tompo’.
“Massa pendukung calon kepala daerah berkelahi,
rusuh,” jawab Daeng Nappa’.
“Dimana?” tanya Daeng Tompo’.
“Kemarin menjelang debat kandidat
gubernur, massa pendukung kedua pasangan calon gubernur berkelahi dan rusuh di
jalan raya di depan jalan masuk hotel tempat debat kandidat digelar. Arus jalan
macet total. Massa saling lempar batu,” tutur Daeng Nappa’.
“Itumi juga. Seharusnya debat kandidat itu
tidak perlu bawa massa. Apalagi sampai ribuan orang. Untuk apa? Kan bukan massa
yang akan berdebat! Yang boleh masuk ke ruangan debat kandidat juga pasti dibatasi.
Mungkin paling banyak seratus orang setiap pasangan calon,” kata Daeng Tompo’.
“Apalagi kalau calon yang akan bersaing
ada empat atau lima pasangan,” timpal Daeng Nappa’.
“Massa yang datang ini ‘kan pasti tidak
datang atas kemauan dan biaya sendiri. Mereka pasti dibiayai, difasilitasi, disiapkan
bekal makanan dan minuman. Mungkin juga diberi uang transport,” kata Daeng
Tompo’.
“Dan ketika massa pendukung saling bertemu
dengan massa pendukung kandidat lain, pasti suasananya akan memanas, apalagi
kalau diadakan di hotel, sangat rawan terjadi keributan. Kasihan juga pihak
keamanan. Suasana di hotel juga jadi tidak nyaman dan mengganggu tamu-tamu
hotel yang lain,” timpal Daeng Nappa’.
“Makanya perlu ada aturan dilarang membawa
massa. Kalau pun ada, paling banyak 50 orang saja, yaitu mereka yang diperbolehkan
masuk ruangan debat,” kata Daeng Tompo’.
“Cocok,” kata Daeng Nappa’. (asnawin)
Senin, 18 November 2024
........
Keterangan:
Banyakmi terjadi = Sudah banyak terjadi
Itumi juga = Itulah juga