Amsal Sahban Orasi Ilmiah pada Wisuda STIM Lasharan Jaya Makassar

ORASI ILMIAH. Amsal Sahban membawakan orasi ilmiah pada Wisuda Sarjana STIM Lasharan Jaya, di Gedung Lasharan Garden, Jalan Abdullah Dg. Sirua, Makassar, Sabtu, 16 November 2024. 


-----

Sabtu, 16 November 2024

 

Amsal Sahban Orasi Ilmiah pada Wisuda STIM Lasharan Jaya Makassar 

 

- Tekankan Pentingnya Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Dosen STIM Lasharan Jaya Makassar, Assoc. Prof Muhammad Amsal Sahban PhD, membawakan orasi ilmiah pada acara Wisuda Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Lasharan Jaya, di Gedung Lasharan Garden, Jalan Abdullah Dg. Sirua, Makassar, Sabtu, 16 November 2024.

Muhammad Amsal Sahban PhD adalah seorang dosen manajemen yang memiliki banyak publikasi ilmiah dalam bidang manajemen bisnis dan kewirausahaan. Amsal juga berpengalaman sebagai trainer olah data penelitian kualitatif dan kuantitatif.

Selain itu, Amsal juga memiliki wawasan yang luas dalam hal pengelolaan dalam bidang administrasi umum dan keuangan kampus. Dengan kemampuannya itu, Amsal dipercaya oleh BAN-PT mampu mengemban amanah sebagai asesor dalam bidang manajemen.

Dalam orasi ilmiahnya yang bertajuk “Mengembangkan Kompetensi Kewirausahaan Mahasiswa melalui Transformasi Digital dan Orientasi Kewirausahaan: Peran Penting Dukungan Sosial”, Amsal menyoroti urgensi bagi para mahasiswa, khususnya lulusan STIM Lasharan Jaya, untuk menguasai keterampilan kewirausahaan di era digital.

Menurutnya, transformasi digital telah menjadi katalis perubahan yang tidak hanya mempengaruhi operasional bisnis, tetapi juga menciptakan peluang baru bagi pengembangan usaha.

“Transformasi digital tidak sekadar soal penggunaan teknologi, tetapi juga perubahan paradigma dalam cara kita berinovasi dan mengelola bisnis,” ujar Amsal.

Dia juga menyampaikan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, yang menunjukkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia telah menembus angka 221 juta orang.

“Ini menunjukkan besarnya potensi digital di Indonesia. Namun ironisnya, tingkat literasi digital di kalangan mahasiswa masih tergolong rendah,” tambah Amsal.

Rendahnya literasi digital, katanya, menghambat mahasiswa dalam memanfaatkan teknologi secara optimal untuk pengembangan bisnis.

Lebih lanjut, Amsal mengemukakan bahwa kurangnya kurikulum dan pelatihan digital yang terintegrasi dalam pendidikan tinggi juga menjadi tantangan tersendiri.

Menurutnya, mahasiswa membutuhkan pelatihan dan kurikulum yang relevan untuk mengasah keterampilan digital, agar mereka siap bersaing di dunia kerja yang semakin mengandalkan teknologi.

“Tanpa kurikulum digital yang kuat, mahasiswa akan kesulitan mengejar ketertinggalan dalam era digital yang terus berkembang,” papar Amsal.

Selain penguasaan teknologi digital, orientasi kewirausahaan yang mencakup keberanian dalam bersaing, kemandirian, inovasi, proaktivitas, dan pengambilan risiko, menjadi kunci sukses di era yang serba dinamis ini.

Kombinasi antara penguasaan teknologi dan orientasi kewirausahaan memungkinkan lulusan untuk menjadi aktor utama dalam perubahan bisnis.

Yang menarik, Amsal juga menekankan peran penting dukungan sosial dalam pengembangan kompetensi kewirausahaan. Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan dalam orasi tersebut, dukungan sosial – baik dalam bentuk dukungan emosional, informasi, bantuan praktis, maupun jaringan – memainkan peran mediasi yang memperkuat pengaruh transformasi digital dan orientasi kewirausahaan terhadap kompetensi kewirausahaan.

“Dukungan sosial adalah fondasi yang membantu lulusan membangun kepercayaan diri, memperluas jaringan, dan mendapatkan sumber daya yang diperlukan untuk bertahan dan berkembang di dunia kewirausahaan,” jelas Amsal.

Acara wisuda kali ini tidak hanya menjadi ajang selebrasi bagi para lulusan, tetapi juga kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan inspirasi dari orasi ilmiah yang penuh wawasan ini.

Amsal berharap agar para lulusan mampu memanfaatkan keterampilan digital dan mentalitas kewirausahaan mereka dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompleks.

“Jangan takut menghadapi perubahan, tetapi jadilah penggerak perubahan itu sendiri,” pesan Amsal menutup orasinya.

Ketua STIM Lasharan Jaya Dr Hernita dalam laporan wisuda menyampaikan, alumni yang diwisuda sebanyak 150 orang yang berasal dari berbagai daerah, dan 20 orang di antaranya adalah penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Acara wisuda dihadiri Kepala LLDikti Wilayah IX Sultanbatara diwakili Ramli SSosMSi, Ketua Yayasan Pendidikan Lasharan Jaya Hj Andi Nurlaela Sahban, para orangtua atau wali wisudawan, para wisudawan, serta sejumlah undangan. (asnawin)

 

 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama