-----------
Sabtu, 16 November
2024
Semua
Alumni STIM Lasharan Jaya Makassar Sudah Magang di Perusahaan dan Kantor
MAKASSAR, (PEDOMAN
KARYA). Semua alumni Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen (STIM) Lasharan Jaya Makassar sudah pernah melaksanakan Kuliah
Kerja Lapang Plus (KKLP) atau magang kerja di perusahaan atau kantor-kantor, sehingga
mereka sudah ada bayangan tentang dunia kerja dan mereka lebih siap untuk
terjun langsung ke dunia kerja yang sesungguhnya.
“Diharapkan pada saat mereka
sudah sukses nanti, mereka bisa kembali ke daerahnya dan memberikan sumbangsih
pikiran untuk membangun daerah mereka serta membanggakan kedua orang tua mereka,”
kata Ketua STIM Lasharan Jaya Dr Hernita Sahban.
Hal itu ia kemukakan dalam
laporannya pada acara Wisuda Sarjana STIM Lasharan Jaya, di Gedung Lasharan
Garden, Jalan Abdullah Dg. Sirua, Makassar, Sabtu, 16 November 2024. Alumni
yang diwisuda berjumlah 150 orang dari berbagai daerah dan 20 orang di
antaranya adalah penerima beasiswa KIP (Kartu Indonesia Pintar) Kuliah.
Laporan Hernita diselingi
pemutaran video pendiri STIM Lasharan Jaya yakni Dr H Sahban Liba, yang cukup
mengharukan suasana wisuda.
Hernita mengatakan, pendiri STIM
Lasharan Jaya, Sahban Liba, telah memberikan fondasi yang kuat dalam membentuk
visi dan misi lembaga ini, serta senantiasa menggaungkan pentingnya membangun
karakter sejak dini, mulai saat mahasiswa pertama kali menjejakkan kaki di
lingkungan kampus hingga mereka kelak menjadi alumni yang membanggakan.
“Pendidikan karakter ini bukan
hanya bertujuan membentuk lulusan yang cerdas secara akademis, tetapi juga
pribadi yang berintegritas, mandiri, dan berkontribusi positif dalam Masyarakat,”
kata Hernita.
Dalam mencapai hal tersebut, lajutnya,
pihak kampus selalu menanamkan lima budaya yang telah diperkenalkan oleh Sahban
Liba, yaitu dipaksa, terpaksa, bisa, biasa, dan menjadi budaya. Lima tahap ini
menggambarkan perjalanan mahasiswa dalam membentuk kebiasaan dan karakter
positif.
“Pada awalnya, mungkin segala
sesuatu harus dilakukan dengan dorongan dari luar, dipaksa, kemudian menjadi
kebutuhan yang mulai dirasakan, terpaksa, di mana akhirnya mereka akan
menemukan bahwa mereka bisa melakukannya. Dari sana, hal tersebut menjadi
kebiasaan yang terus dibangun, dan pada akhirnya berubah menjadi budaya yang
melekat dalam diri,” tutur Hernita.
Selain itu, pihak kampus juga
menanamkan tiga “sense” yang menjadi pilar utama pengembangan karakter
mahasiswa, yaitu pertama, Sense of Belonging atau rasa memiliki terhadap kampus
dan komunitas akademik.
Kedua, Sense of Participation
yaitu partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan akademik dan non-akademik,
serta ketiga Sense of Responsibility atau rasa tanggung jawab terhadap diri
sendiri, kampus, dan masyarakat luas.
“Sebagai tambahan motivasi,
kami mengingatkan pepatah yang sering disampaikan yakni dimana ada kemauan
disitu ada jalan. Dimana ada jalan, di situ ada tantangan. Di mana ada
tantangan, di situ ada usaha. Di mana ada usaha, disitu ada hasil. Di mana ada
hasil, maka Anda bisa mendapatkan apa Anda mau,” tutur Hernita.
Acara wisuda diisi orasi
ilmiah oleh dosen STIM Lasharan Jaya Makassar, Assoc. Prof Muhammad Amsal
Sahban PhD, dengan judul: “Mengembangkan Kompetensi Kewirausahaan Mahasiswa
melalui Transformasi Digital dan Orientasi Kewirausahaan: Peran Penting
Dukungan Sosial.”
Acara wisuda dihadiri Kepala
LLDikti Wilayah IX Sultanbatara diwakili Ramli SSosMSi, Ketua Yayasan
Pendidikan Lasharan Jaya Hj Andi Nurlaela Sahban, para orangtua atau wali
wisudawan, para wisudawan, serta sejumlah undangan. (asnawin)