Untuk Para Penguasa


Wahai Para Penguasa! / Bercerminlah, lihat dirimu! / Engkau bukan Raja Diraja / Engkau bukan wakil Tuhan / Engkau bukan siapa-siapa


.......

PEDOMAN KARYA

Jumat, 15 November 2024

 

PUISI

 

Untuk Para Penguasa

 

Karya: Adi Suryadi Culla

 

I

Wahai Para Penguasa!

Bercerminlah, lihat dirimu!

Engkau bukan Raja Diraja

Engkau bukan wakil Tuhan

Engkau bukan siapa-siapa

 

Istana tempatmu bertahta

Ruang tempat Engkau bertahta

Tanah tempat Engkau berpijak

Bukanlah kerajaan milikmu,

melainkan Kerajaan Rakyat

 

II

Wahai Para Penguasa!

Tak ada negeri terlahir hampa,

melainkan bentukan pengakuan

dan suara rakyat

Apa arti Engkau didaulat dengan sumpah?

Bukankah demi janji dan amanah jabatanmu?

Tak sepadan Engkau ingkar dan khianat

Tak pantas Engkau sombongkan kuasa

 

Kekuasaanmu bukanlah milikmu,

tapi milik sang Daulat,

sumber keterjagaanmu

Pangkat dan jabatan yang Engkau emban,

dan segala sumber mahkota

tatakan ketahtaanmu

adalah milik sang Daulat rakyat

Engkau sejatinya adalah budak bagi rakyatmu

Engkau bukan siapa-siapa

 

III

Wahai Para Penguasa!

Mari kami ajarkan asal usul negeri:

Negeri apapun dan di bumi manapun

Semua datang dan pergi

tak lebih suatu bayangan

Negeri itu menjadi nyata,

karena kehadiran rakyatmu

 

Pasal utama dari mana

Engkau teranugrahi tahta

bukan karena kehadiranmu

bukan karena keturunanmu

bukan karena kekayaanmu

bukan karena kecerdasanmu

Tetapi, karena kepercayaan

dan amanah Daulat rakyatmu

 

IV

Wahai Para Penguasa!

Engkau boleh hadir karena pengetahuan,

harta, keahlian, keturunan, dan

kemahiranmu bersilat lidah

Namun di atas semua

kehadiranmu di panggung kuasa

adalah bersandarkan

pengakuan sang Daulat Rakyat

Maka jalankanlah kuasamu dengan Amanah

 

Penguasa sejati negeri adalah rakyatmu

Mahkota jabatan dengan segala kuasamu

hanya titipan kemuliaan dari sumber

harapan rakyatmu

Tak terhormat bagimu jika tak amanah

Engkau bukan siapa-siapa

 

V

Wahai Para Penguasa!

Apa dasar Engkau tampilkan keangkuhan?

Berhentilah menipu dengan topeng!

Akhirilah pembodohan terhadap rakyatmu!

Berhentilah perlakukan negeri semaumu,

berdalih atas nama jabatan,

demi segala ambisi dan kepentinganmu

 

Ingatlah, tahtamu itubukan bagian dari tubuhmu

Selayak nyawa tiap waktu siap lepas dari tubuh,

mahkota kuasamu pun tiap saat bisa melayang

Tidakkah Engkau sadar,

kekuasaanmu hanya sementara,

bahkan tidak Engkau bawa

jadi teman tidur hingga ke liang lahatmu

Tanpa pengakuan

sang pemberi Amanah sungguh

Engkau bukan siapa-siapa

 

Makassar, 17 Agustus 2024


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama