Tenaga Fasilitator Lapangan PUPR Sulsel Raih Magister Ilmu Pemerintahan di Unpacti Makassar

MAGISTER ILMU PEMERINTAHAN. Achmad Amzal Maulana (ketiga dari kanan) foto bersama Rektor Unpacti Makassar Dr Ampauleng (ketiga dari kiri), Direktur Pascasarjana Unpacti Dr Anirwan (paling kanan), Kaprodi S2 Ilmu Pemerintahan Dr Nasir (kedua dari kanan), serta dua penguji Dr Sumardi (kedua dari kiri) dan Dr Azhar Aljurida, seusai Achmad Amzal Maulana mengikuti ujian tutup Program Pascasarjana (PPs) Universitas Pancasakti (Unpacti) Makassar, Sabtu, 02 November 2024. (Foto: Humas Unpacti Makassar)

 

------

Selasa, 05 November 2024

 

Tenaga Fasilitator Lapangan PUPR Sulsel Raih Magister Ilmu Pemerintahan di Unpacti Makassar

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Tenaga Fasilitator Lapangan Pekejaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sulawesi Selatan, Achmad Amzal Maulana, berhasil meraih magister ilmu pemerintahan setelah mempertahankan tesisnya pada ujian tutup Program Pascasarjana (PPs) Universitas Pancasakti (Unpacti) Makassar, Sabtu, 02 November 2024.

Achmad Amzal Maulana mempertahankan tesisnya berjudul: “Pengaruh Beban Kerja dan Fasilitas Kerja terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Selatan”, di hadapan tim penguji yang terdiri atas Dr Sumardi, Dr Anirwan, Dr Nasir, Dr Azhar Aljurida.

Ujian tesis dibuka oleh Rektor Unpacti Dr Ampauleng, dan setelah dinyatakan lulus, Achmad Amzal Maulana juga langsung diyudisium oleh Rektor Unpacti, dan didampingi Direktur Pascasarjana Unpacti Dr Anirwan, serta Ketua Prodi S2 Ilmu Pemerintahan Pascasarjana Unpacti Dr Nasir.

Amzal dalam tesisnya menjelaskan, beban kerja pegawai terjadi dalam tiga kondisi. Pertama, beban kerja sesuai standar. Kedua, beban kerja yang terlalu tinggi (over capacity). Ketiga, beban kerja yang terlalu rendah (under capacity).

“Beban kerja yang terlalu tinggi atau rendah bisa berdampak terjadinya ketidakefisiensi kerja,” kata Amzal yang anak dari Rektor Unpacti Makassar Dr Ampauleng.

Beban kerja yang berat, katanya, dapat mempengaruhi efektivitas kerja pegawai karena dapat menyebabkan efek berupa kelelahan, baik fisik maupun mental, serta reaksi-reaksi emosional yang dapat berupa sakit kepala, gangguan pencernaan dan mudah marah.

“Sedangkan pada beban kerja yang terlalu sedikit, akan menimbulkan rasa bosan dan monoton. Salah satu hal yang dapat dipertimbangkan sebagai faktor dalam peningkatan efektivitas kerja pegawai adalah dengan menetapkan standar kerja yang sesuai dengan potensi tenaga kerja dan dengan waktu kerja yang relevan,” tutur Amzal.

Berbagai macam tuntutan dan target yang semakin bertambah dan semakin kompleks, akan menimbulkan kelelahan baik fisik maupun psikologis pada pegawai apabila pegawai tersebut tidak mampu menyesuaikan antara kebutuhan yang ada dengan kemampuan yang dimilikinya.

Oleh karena itu, lanjutnya, perhatian khusus terhadap perkembangan efektivitas kerja pegawai sangat penting dibutuhkan untuk keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai kebutuhannya.

“Keterkaitan antara fasilitas kerja dengan efektivitas kerja, fasilitas kerja dapat menunjang efektivitas kerja dalam memenuhi kebutuhan pegawai, sehingga dapat meningkatkan efektivitas kerja kerja pegawai. Adanya fasilitas kerja yang disediakan oleh organisasi sangat mendukung pegawai dalam bekerja,” urai Amzal.

Dia menambahkan, fasilitas kerja adalah sebagai alat atau sarana dan prasarana dalam membantu pegawai agar lebih mudah menyelesaikan pekerjaan dan pegawai akan bekerja lebih produktif.

Dalam kesimpulan dari hasil penelitiannya, Amzal mengatakan, variabel beban kerja berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap efektivitas kerja. Arah koefisien regresi negatif dan signifikan terhadap efektivitas kerja.

“Artinya semakin meningkat beban kerja, maka semakin menurun efektivitas kerja pegawai Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Selatan pada Satuan Kerja Wilayah 1,” sebut Amzal.

Variabel fasilitas kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja. Arah koefisien regresi positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja.

“Artinya semakin meningkat fasilitas kerja, maka semakin meningkat efektivitas kerja pegawai Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Selatan pada Satker Wilayah 1,” tutup Amzal.

Direktur Program Pascasarjana Unpacti Makassar, Dr Anirwan, seusai yudisium mengatakan, setelah Muhammad Syawal Naspar diyudisium, maka Pascasarjana Unpacti Makassar telah menyudisium lima alumni.

Kelima alumni tersebut yaitu Suhaeni (ASN Kantor Camat Bontoramba, Jeneponto), Haping (Kepala UPT SDN 26 Bontoramba, Jeneponto), Arnita Soevian (staf tenaga kependidikan Sekolah Kharisma Makassar).

Muhammad Syawal Naspar (Site Manager PT. Geo Gea Mineralindo, bergerak di bidang Izin Usaha Jasa Pertambangan, sub kontraktor pertambangan nikel), dan Achmad Amzal Maulana (Tenaga Fasilitator Lapangan Pekejaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sulawesi Selatan). (ima)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama