Tentang Kebenaran dan Kekuasaan

Mari tengok pikiran Foucault / Yang belajar pada Nietzsche / Apa suara pikiran Nietzsche? / Cerminan berpikir dan perilaku / didorong kehendak manusia / untuk berkuasa / Kekuasaan jadi motif utama / manusia dalam bertindak.


-----

PEDOMAN KARYA

Selasa, 12 November 2024

 

PUISI

 

Tentang Kebenaran dan Kekuasaan

 

Karya: Adi Suryadi Culla

 

Tak ada air mengalir ke muara

jika tak ada air mengalir dari hulu

Tak ada pandangan seorang cendekia

tanpa pelajaran dari pendahulu

Begitu riwayat pikiran sejak silam

 

Mari tengok pikiran Foucault

Yang belajar pada Nietzsche

Apa suara pikiran Nietzsche?

Cerminan berpikir dan perilaku

didorong kehendak manusia

untuk berkuasa

Kekuasaan jadi motif utama

manusia dalam bertindak

 

Foucault menimba dari Nietzsche

Jika kekuasaan inti kodrat manusia,

maka kekuasaan bukan milik satu orang

Wujud kekuasaan tersebar

dan serba hadir dimana-mana,

pada setiap orang, kelompok

dan kerumunan

Jika kekuasaan itu realitas,

maka kekuasaan menjadi kendali

atas pengetahuan manusia

 

Landasan kehidupan manusia tak satu

Konsep pengetahuan itu

tergantung kekuasaan

Siapa mampu manfaatkan kekuasaan

Ia pun kendalikan pengetahuan

Jika pengetahuan menjadi dasar

untuk terangkan kebenaran,

maka makna kebenaran itu

tergantung kekuasaan

Kebenaran bukan ditemukan,

tapi sesuatu yang diciptakan

Pengetahuan menghasilkan kekuasaan

atau sebaliknya

kekuasaan menghasilkan pengetahuan

 

Kekuasaan pun bermetamorfosa

Bak jadi makhluk raksasa

Kekuasaan serba hadir dimana-mana

Kekuasaan adalah hasil interaksi

antar-kekuatan dan pelaku serba pihak

Tak terpusat di wilayah milik pribadi

Tak hanya ada di ruang resmi

dalam jabatan pemerintahan

Tak sekadar mainan pelaku tertentu

atau para penguasa tertentu

Kekuasaan itu menyebar

Hadir di berbagai ruang

Dan arena kehidupan manusia;

Dari ranah pemerintah, rumah sakit,

penjara, bahkan ranah pendidikan,

hingga ruang keluarga

 

Foucault menjabarkan lanjut:

Kekuasaan beroperasi dimana-mana.

Mulai di rumah sakit,

ruang para dokter berpraktek

menentukan standar kegilaan para pasien

Di ranah penjara,

dalam praktek pengawasan

lewat menara Panoptikon

terhadap para narapidana

 

Di ranah Pendidikan,

melalui pemaknaan bahasa

dalam ruang pembelajaran

dalam ilmu alam hingga moral

 

Di ranah keluarga,

dengan mengontrol kehidupan

dan seksualitas warga

menyangkut populasi dan kelahiran

 

Di tingkat negara, di ranah besar;

kekuasaan beroperasi secara ruang

lewat tatanan Govermentality;

rakyat dikendalikan melalui tatanan

kekuasaan dan pemerintahan

 

Arah kekuasaan mengendalikan

tak sekadar rakyat sebagai jumlah,

tapi sebagai objek pendisiplinan;

melalui penanaman pengetahuan

tentang standar kebenaran

dalam jangkauan sebaran lokasi;

dari ranah intitusi negara-pemerintahan,

ranah pendidikan, perguruan tinggi,

tempat kerja, keluarga,

dan ranah sosial manapun

 

Inti utama standar kebenaran

itu berdasarkan realitas

dan mekanisme kekuasaan,

bertujuan pendisiplinan manusia

untuk berpikir serupa

tentang standar kebenaran 

 

Dengan kekuasaan,

kebenaran disetujui

secara rasionalitas, tanpa paksaan

tanpa penggunaan alat kekerasan;

dengan pengawasan

atas wacana dan pikiran

hingga di tingkat negara

di bawah Menara Panoptikon

 

Basis Foucault tentang kebenaran

Intinya: Kebenaran itu bagian

dari kekuasaan, demikian sebaliknya

Kebenaran itu tak berdiri sendiri:

kebenaran itu bagian dari kekuasaan

 

Serupa gambaran tentang realitas:

realitas itu bukan ruang kosong

tapi produk interaksi kekuasaan

Jika ingin membuat perubahan,

maka mulailah dari realitas,

bukan memulai dari kesadaran individu

 

Basis perubahan itu lewat struktur

Karena makna kebenaran

itu ditentukan oleh struktur,

bukan bersandar dunia kesadaran

ranah agensi individual

Karena pergantian realitas

ke arah harapan baru tak lain

tak lain perubahan dari kebenaran lama

ke kebenaran baru

 

Mari aku sampaikan penutup,

wahai sahabat!

Mari mengeritik Foucault

atas kealpaan pikiran

Yang utama sebagai kritik,

Foucault tidak menghitung

peran determinasi kesadaran

di ranah individu atau kelompok

dalam mendorong perubahan

atau tindakan manusia,

karena pusat masalah sosial

berada di ranah struktur

 

Kritik berikutnya terhadap Foucault

Ide tentang kebenaran

sebagai sesuatu yang relatif

tergantung tempat dan waktu

Itu mengabaikan kebenaran

dalam standar universal

 

Dengan pemahaman sedemikian

Kebenaran atas seruan agama

pun oleh Foucault dinafikan

itu berarti menepis peranan

sistem keyakinan

dan kepercayaan manusia;

sesuatu nan paling subtil

atas kekuatan di luar nalar

tentang keberadaan Tuhan

sebagai panduan hidup manusia

 

Unhas, 12 November 2024


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama