-----
Senin, 16 Desember 2024
Aristoteles Wisudawan
Terbaik Universitas Pancasakti Makassar
Ferdinandus Aristoteles yang kelahiran Watudali, Desa Satar Luju, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, 22 Juli 1997, menyelesaikan studi pada Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan
IPK 3.98 (cumlaude).
Pada tingkat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Perdi–sapaan akrab Ferdinandus Aristoteles–juga menempati peringkat pertama wisudawan terbaik. Wisudawan terbaik kedua FKIP atas nama Haulia (mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, dengan IPK 3.92), sedangkan wisudawan terbaik ketiga atas nama Salmawati (mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, dengan 3.91).
Wisudawan terbaik tingkat Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) atas nama Nur Ayu Ashari (Prodi Ilmu Komputer, dengan IPK 3.89). Wisudawan
terbaik kedua atas nama Dilan Sasmita (Prodi Ilmu Komputer, dengan IPK 3.89),
dan wisudawan terbaik ketiga atas nama St. Bahdarika (Prodi Farmasi, dengan IPK
3.82).
Wisudawan terbaik tingkat Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) atas nama Hasdian Suraya, Prodi Ilmu
Komunikasi, dengan IPK 3,90. Wisudawan terbaik kedua Adelia Nava Syakinah (Prodi
Ilmu Komunikasi, dengan IPK 3,89), dan wisudawan terbaik ketiga atas nama Ernayanti
(Prodi Ilmu Pemerintahan, dengan IPK 3,88).
Wisudawan terbaik tingkat Fakultas
Kesehatan Masyarakat (FKM) atas nama Muhammad Caesar Sapto, Prodi Kesehatan
Masyarakat, dengan IPK 3,95. Wiudawan terbaik kedua atas nama Elfrida Yasinta
(Prodi Kesehatan Masyarakat, dengan IPK 3,93), dan wisudawan terbaik ketiga
atas nama Desiana Darmani (Prodi Kesehatan Masyarakat, dengan IPK 3,92).
Kuliah Sambil Kerja
Ferdinandus Aristoteles yang asal Watudali,
Desa Satar Luju, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, dan kini
berusia 27 tahun, adalah anak keempat dari empat bersaudara dari pasangan ayah Hendrikus
Jalung, dan ibu Katarina Jendia.
Perdy–sapaan akrab Ferdinandus Aristoteles–menempuh
pendidikan formal SD Inpres Watudali, SMP Negeri 4 Satarmese, SMK Swakarsa
Ruteng, dan berlanjut PKBM Zhandi Putra Makassar, kemudian pada Prodi Pendidikan
Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas
Pancasakti Makassar.
“Saya memilih kuliah di Universitas
Pancasakti Makassar karena bisa kuliah sambil kerja dan dosennya ramah-ramah,
jadi bisa kita bagi waktu dengan baik,” ungkap Perdy.
Saat sekolah, Perdy pernah juara ketiga lomba
mata pelajaran IPS Sekolah Dasar Tingkat Kecamatan Satar Mese Barat, sedangkan
saat kuliah ia berhasil meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,0 mulai semester
dua hingga semester akhir.
“Hanya pada semester satu IPK saya tiga
koma sekian,” kata Perdy.
Ketika kuliah, Perdy juga sambil kerja
untuk biaya kuliah dan kehidupannya sehari-hari, tapi meskipun kuliah sambil
kerja, ia tetap aktif berorganisasi yakni
sebagai
anggota BEM FKIP, serta aktif pada organisasi di luar kampus, termasuk di komunitas
Maxim Driver.
Ditanya tentang bagaimana membagi waktu
kuliah dan kerja, ia mengatakan dirinya selalu mencari waktu dan kesempatan di tempat
yang tenang, minimal 30 menit sampai 40 menit per hari. Perdy sehari-hari bekerja
sebagai driver maxim dan juga security di sebuah kompleks perumahan dan sebuah hotel.
“Saya kuliah pada siang hari mulai Senin
sampai Rabu, kadang juga hari Kamis. Dan untuk kerjanya, saya bekerja sebagai security
di sebuah hotel saat di malam hari pada semester 1 dan security di sebuah lokasi perumahan dari
semester kedua sampai semester delapan, dengan jam kerja 12 jam, dari jam tujuh
malam hingga jam tujuh pagi,” papar Perdy.
Setelah kuliahnya rampung dan sebelum
wisuda pada Kamis, 12 Desember 2024, Perdy menikah Benedita Nadun.
“Saya menikah sebelum wisuda,” ungkap
Perdy. (asnawin)