Teater SATU Makassar dari SMA Negeri 1 Makassar, tampil sebagai penampil perdana pada Jumat malam, 13 Desember 2024, di Hotel Fout Point B Sheraton, Makassar. (ist) |
------
PEDOMAN KARYA
Sabtu, 14 Desember 2024
“Galigo, Nawanawana
Sawerigading” Pembuka Festival Teater Berbahasa Daerah 2024
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Mengawali
rangkaian pertunjukan para kelompok peserta ajang kebudayaan “Festival Teater
Berbahasa Daerah Tahun 2024” se-Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat
(Sulselbar), Teater SATU Makassar, dari SMA Negeri 1
Makassar, didapuk oleh penyelenggara untuk tampil sebagai penampil perdana pada
Jumat malam, 13 Desember 2024, di Hotel Fout Point B Sheraton, Makassar.
Kelompok Teater SATU Makassar menampilkan
karya berjudul “Galigo, Nawanawana Saweriganding”, dengan menggunakan bahasa
Bugis Kuno, yang inspirasinya bersumber dari mitologi Bugis Sureq Galigo, yang
lebih populer dengan sebutan epos “La Galigo.”
Warisan budaya Indonesia yang berasal dari
Sulawesi Selatan (Sulsel) tersebut dikenal sebagai karya sastra mitologi
terpanjang di dunia, yang tahun 2011 telah ditetapkan sebagai “Warisan Budaya
Dunia” oleh UNESCO (United Nations of Education, Science, and Culture
Organization), organisasi di bawah Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang
membidangi pendidikan, sains, dan kebudayaan.
Festival yang digelar oleh Balai Bahasa
Provinsi Sulsel tersebut dilangsungkan mulai tanggal 13 hingga 15 Desember
2024, di Hotel Four Points By Sheraton Makassar. Format festival berbahasa
daerah tersebut baru pertama kali diadakan di Indonesia.
Balai Bahasa Provinsi Sulsel menjadi salah
satu dari 10 (sepuluh) Balai Bahasa se-Indonesia yang dinaungi oleh Badan
Pengembangan dan Pelestarian Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
(Kemendikdasmen) untuk menyelenggarakan festival serupa di wilayah kerja
provinsi masing-masing.
Selaras dengan judul gelaran festival,
seluruh kelompok peserta penampil akan menggunakan salah satu keanekaragaman
bahasa daerah dari etnis yang terdapat di wilayah Sulselbar, yakni bahasa
daerah Bugis, Makassar, Toraja, atau Mandar.
Untuk ajang yang diselenggarakan oleh
Balai Bahasa Provinsi Sulsel diikuti dari kelompok teater 20 SMA dan/atau SMK
(Sekolah Menengah Kejuruan) yang berasal dari Sulsel dan Sulbar yang menjadi
wilayah kerja mereka. Selain Teater SATU Makassar Pada hari pertama gelaran
festival, akan tampil kelompok teater dari SMA Muhammadiyah 1 Makassar, SMA
Negeri 5 Makassar, dan SMA Al-Ashri Global Mandiri Makassar.
Pada hari kedua, Sabtu (14/12/2024), menampilkan
karya dari kelompok teater lainnya, antara lain dari: SMA Negeri 1 Selayar, SMA
Negeri 1 Bantaeng, SMA Negeri 4 Bantaeng, SMA Negeri 2 Jeneponto, SMA Negeri 2
Majene, SMA Negeri 1 Tinambung, SMA Negeri 2 Topoyo, SMK YPP Wonomulyo, SMA
Negeri 1 Polewali, SMA Negeri 8 Maros, SMK Negeri 2 Barru, SMA Negeri 7 Wajo,
dan SMK Negeri 1 Wajo.
Pada hari ketiga, Ahad (15/12/2024),
rencananya dewan juri akan mengumumkan para pemenang festival yang telah
menampilkan karya pertunjukan mereka. Dewan juri terdiri dari para teaterawan
dan sastrawan terkemuka yang berasal di Kota Makassar, antara lain Asia Ramli
Prapanca, Bahar Merdhu, dan Goenawan Monoharto.
Pertujukan pembuka festival, “Galigo,
Nawanawana Saweiganding” berkisah tentang konflik dan prahara yang melanda
kerajaan Luwu Kuno. Sawerigading, putra mahkota kerajaan Luwu jatuh cinta dan
ingin mengawini saudara kembarnya sendiri: We Tenri Abeng.
Menurut Sulihin Mustafa, Kepala SMA Negeri
1 Makassar yang juga bertindak langsung sebagai produser pertunjukan, para
pendukung tersebut sepenuhnya dilakoni oleh warga sekolahnya yang terdiri dari
8 (delapan) aktor berbakat, yakni: AN. Nayswarah, Abdullah Muwahhid, Aiko
Tuffiah Dzakirah, Adinda Aurelya, Aldy Fairuz, Muhammad Alfian, Zaki Gian
Sarwika, dan Luthfiah Nurul Izzah Yamani.
Pendukung lainnya: M. Afdal Fadli (penata
artistik), Nurhayati Najamuddin (penata rias dan busana), Erwin Sulaiman
(penata musik), Abdi Bashit (penata gerak dan tari), dan Basukila UQ Daeng
Nyonyo (sutradara) adalah sepenuhnya pendidik dan tenaga kependidikan,
serta pelatih/fasilitator bakat minat
teater, musik, dan tari SMA Negeri 1 Makassar.
“Semoga dengan talenta siswa binaan kami
yang didukung oleh para pendidik dan tenaga kependidikan, serta pelatih
internal atau fasilitator ekstrakurikuler seni-budaya yang selama ini telah
berkolaborasi dalam kegiatan-kegiatan seni-budaya SMAN 1 Makassar, mampu
menampikan pertunjukan yang mendapat sambutan publik secara positif, khususnya
penikmat seni yang berpartisipasi dalam kegiatan festival yang patut kita
apresiasi bersama itu,” ujar Sulihin Mustafa yang juga merasa bangga siswa
binaannya dapat berpartispasi sebagai peserta festival yang berupaya
melestarikan kekakayan warisan seni-budaya bangsa Indonesia tersebut. (rm)