Hujan di Tengah Kesibukan Pasar

Meski basah dan dingin, tidak ada keluhan. Justru terdengar doa lirih dari beberapa orang, memohon agar hujan ini membawa berkah, menyuburkan tanah, dan mengisi kembali sumber air. Di sela-sela menunggu, obrolan hangat tercipta, menyambung rasa kebersamaan. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)

-----

PEDOMAN KARYA

Ahad, 15 Desember 2024

 

Hujan di Tengah Kesibukan Pasar

 

Seorang ibu-ibu bermain hape sambil menunggu hijan reda, di Pasar Rakyat Bontorea, Pallangga, Gowa, Ahad pagi, 15 Desember 2024. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA) 


Pagi itu pasar dipenuhi hiruk-pikuk kesibukan. Pedagang sibuk melayani pelanggan, suara tawar-menawar menggema di udara, dan aroma rempah serta sayur segar menguar di antara keramaian. Namun, langit yang semula mendung mulai mencurahkan hujan deras tanpa aba-aba. Dalam sekejap, suasana berubah.

Orang-orang yang tengah berbelanja berlarian mencari tempat berteduh. Di bawah tenda pedagang, di depan toko kecil, bahkan di bawah pohon rindang, mereka berdesakan, mencoba menghindari tetes air yang kian deras. Hujan membawa angin kencang yang memporak-porandakan beberapa tenda sederhana, namun semua bertahan, saling membantu merapikan.

Meski basah dan dingin, tidak ada keluhan. Justru terdengar doa lirih dari beberapa orang, memohon agar hujan ini membawa berkah, menyuburkan tanah, dan mengisi kembali sumber air. Di sela-sela menunggu, obrolan hangat tercipta, menyambung rasa kebersamaan.

Hujan terus mengguyur, namun semangat di pasar tetap hidup. Sebuah pengingat, bahwa dalam badai sekalipun, ada ketenangan yang bisa ditemukan—dengan kesabaran dan harapan akan kebaikan yang dibawa oleh langit. (asnawin)



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama