-----
Kamis, 19 Desember 2024
Orang Kaya Bisa
Bahagia, Orang Miskin pun Bisa Bahagia
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Sebenarnya
semua orang bisa bahagia karena kebahagiaan adalah milik semua orang. Semua
bisa bahagia bukan mimpi tapi suatu kenyataan. Semua bisa bahagia bukan
kata-kata kosong untuk menghibur tapi suatu kualitas kehidupan yang bisa
diwujudkan.
“Karena kebahagiaan berada dalam diri
setiap orang, maka semua orang bisa bahagia. Orang kaya bisa bahagia, orang
miskinpun bisa bahagia. Orang hebat bisa bahagia, orang biasapun bisa bahagia.
Orang sehat bisa bahagia, orang sakitpun bisa bahagia,” kata akademisi UIN
Alauddin Makassar yang juga seorang motivator, Dr Usman Jasad.
Hal itu ia kemukakan saat berceramah pada
Pengajian Bulanan Muhammadiyah Sulsel, di Masjid At-Tanwir Pusat Dakwah
Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Jalan Perintis Kemerdekaan, Km.10, Makassar,
Rabu, 18 Desember 2024.
Pengajian bulanan dihadiri Wakil Ketua
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Dr HM Syaiful Saleh dan Dr KH Mawardi Pewangi,
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar KH Muhammad Said Abdul Shamad,
Ketua Majelis Tabligh Muhammadiyah Sulsel Dr Nurdin Mappa, serta seratusan
pengurus dan Muhammadiyah dan Aisyiyah, termasuk puluhan mahasiswa pengurus
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dari beberapa perguruan tinggi.
Usman Jasad yang juga Ketua Lembaga Dakwah
Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, mengatakan, jika kekayaan
bisa membuat orang bahagia, maka Adolf Merckle, orang terkaya dari Jerman,
tidak akan menabrakkan badannya ke kereta api.
Jika ketenaran bisa membuat orang bahagia,
maka Michael Jackson, penyanyi terkenal di Amerika Serikat, tidak akan meminum
obat tidur hingga overdosis. Jika kekuasaan bisa membuat orang bahagia, maka G.
Vargas, presiden Brazil, tidak akan menembak jantungnya sendiri.
Jika kecantikan bisa membuat orang
bahagia, maka Marilyn Monroe, aktris cantik dari Amerika Serikat, tidak akan
meminum alkohol dan obat depresi hingga overdosis. Jika kesehatan bisa membuat
orang bahagia, maka Thierry Costa, seorang dokter terkenal dari Perancis, tidak
akan bunuh diri akibat sebuah acara di televisi.
“Ternyata kebahagiaan seseorang itu bukan
ditentukan oleh kekayaan, ketenaran, kecantikan, kekuasaan, dan kesehatan. Yang
bisa membuat seseorang bahagia adalah dirinya sendiri,” kata Ustadz Ujas,
sapaan akrab Usman Jasad.
Ia melanjutkan, kalau Anda ingin nyaman
memakai mobil merek Toyota, maka Anda harus bertanya kepada mekanik di bengkel
Toyota karena perusahaan Toyota yang memproduksi mobil tersebut.
“Sama halnya, jika Anda ingin bahagia
sebagai manusia, maka Anda pun harus bertanya dan meminta petunjuk kepada yang
menciptakan manusia, yaitu Allah subhanahu wa’ ta’ala,” kata Ustadz Ujas yang juga pengusaha dan owner Ujas Tour and
Travel.
Kalau kebahagiaan itu ada di suatu tempat,
lanjutnya, maka semua orang akan menuju ke tempat itu dan di belahan bumi lain
di bumi ini akan menjadi kosong. Untunglah kebahagiaan itu berada di dalam hati
setiap manusia. Jadi manusia tidak perlu membeli atau pergi mencari kebahagiaan
itu di suatu tempat.
“Jika seseorang dekat dengan Allah,
memiliki hati yang bersih, dan pikiran yang jernih, maka ia bisa merasakan
kebahagiaan kapan pun, di manapun, dan dalam keadaan apapun. Jika seseorang
ingin bahagia dari dalam dirinya sendiri, maka tidak ada seorangpun yang bisa
membuatnya sengsara,” tutur Ustadz Ujas. (asnawin)