-----
PEDOMAN KARYA
Kamis, 26 Desember 2024
SIAPA - MENGAPA
Taruna Ikrar:
Di
Dalam Diri Saya Mengalir Darah Muhammadiyah dan NU
Tampil penuh semangat dan banyak
tersenyum. Begitulah penampilan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan
POM) RI, dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D, saat membawakan Kuliah Pakar bertajuk
‘Riset Inovasi Menuju World Class University’, di Aula Prof. Baharuddin Lopa,
Fakultas Hukum, Unhas, Tamalanrea, Makassar, Senin, 23 Desember 2024.
Dalam kuliah pakar itu, Taruna Ikrar
didampingi langsung Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa, dan Ketua LPPM Unhas,
Prof Muhammad Nasrum Massi.
Saat sesi tanya jawab seusai memaparkan materi, Taruna Ikrar mengemukakan bahwa ibunya adalah orang NU (Nahdlatul Ulama), sedangkan ayahnya orang Muhammadiyah.
“Di dalam diri saya mengalir darah Muhammadiyah dan NU. Ibu saya NU, ayah saya Muhammadiyah,” ungkap Taruna sambil tersenyum.
Ketika sekolah, ia aktif di Ikatan Pelajar
Muhammadiyah (IPM) Cabang Panakkukang, Makassar. Setelah kuliah di Unhas (masuk
tahun 1988) sebenarnya ia ingin masuk di organisasi PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia) untuk menyenangkan hati ibu.
Di sisi lain, Taruna yang kelahiran
Makassar, tahun 1969, juga ingin masuk di organisasi IMM (Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah) sebagai kelanjutan dari IPM, tapi akhirnya ia lanjut di organisasi
HMI (Himpunan Mahasiswa Islam).
“Karena saya anggap HMI itu adalah
himpunan mahasiswa. Di HMI itulah saya belajar memberontak. Ilmu belajar memberontak
saya itu dari HMI,” papar Taruna sambil tertawa.
Setelah masuk di HMI, ia kemudian terpilih
menjadi Ketua I Senat Fakultas Kedokteran Unhas, kemudian Sekretaris Maperwa
Unhas, kemudian jadi Ketua DPA Ikatan Senat Mahasiswa Seluruh Indonesia.
“Menjadi aktivis itu banyak manfaatnya.
Karakter kita itu kita dapatkan saat menjadi aktivis, tapi jadi aktivis tidak
harus berlama-lama kuliahnya,” ujar Taruna seraya kembali tertawa. (asnawin)