-----
Selasa, 24 Desember 2024
Taruna Ikrar: Empat
Pilar Unhas Menuju World Class University
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA).
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) RI, dr. Taruna Ikrar,
M.Biomed., Ph.D, mengemukakan empat pilar utama untuk mendorong Universitas
Hasanuddin (Unhas) Makassar menuju World Class University.
Pertama, membangun kerangka
kerja (framework), kedua, mengoptimalkan proses internal (processing), ketiga, merumuskan
strategi yang inovatif (strategy), dan keempat, menerapkan rencana aksi yang
konkret (action plan).
“Reputasi universitas sangat dipengaruhi
oleh kontribusi alumni serta hasil karya yang berdampak luas,” kata Taruna
Ikrar, saat membawakan Kuliah Pakar bertajuk ‘Riset Inovasi Menuju World Class
University’, di Aula Prof. Baharuddin Lopa, Fakultas Hukum, Unhas, Tamalanrea,
Makassar, Senin, 23 Desember 2024.
Taruna Ikrar menegaskan komitmen
lembaganya dalam mendukung riset inovasi di lingkungan kampus. Salah satu
bentuk konkret dari komitmen tersebut adalah melalui program Pangan Aman Goes
to Campus (PAGC), yang dirancang untuk memfasilitasi mahasiswa dan dosen dalam
mengembangkan inovasi berbasis riset.
“BPOM siap mendukung Unhas dengan membuka
akses untuk program-program seperti PAGC. Program ini bertujuan memperkuat
ekosistem riset yang berorientasi pada pemecahan masalah nyata dan mendorong
inovasi yang memberikan dampak langsung kepada masyarakat,” jelas Taruna yang
alumni Fakultas Kedokteran Unhas.
Ia juga memaparkan pentingnya
mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi dunia, termasuk digitalisasi,
perubahan iklim, dan pandemi senyap (silent pandemic). Tantangan ini,
menurutnya adalah peluang untuk berinovasi jika ditangani dengan pendekatan
strategis.
“Era Society 5.0 menuntut kita untuk lebih
adaptif terhadap perubahan. Semakin besar tantangan, semakin besar pula peluang
untuk menciptakan dampak positif. Jangan takut menghadapi tantangan, karena di
baliknya selalu ada peluang besar,” ujar Taruna.
Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, dalam
arahannya menekankan pentingnya riset dan inovasi untuk mendukung kemajuan
universitas. Ia menyampaikan bahwa Badan POM tidak hanya fokus pada bidang
farmasi, tetapi juga multidisiplin, termasuk ekonomi.
“BPOM memiliki riset yang sangat kuat.
Kami ingin mahasiswa Unhas menjadikan BPOM sebagai mitra strategis untuk
mendalami riset multidisiplin, memanfaatkan peluang inovasi, dan menjawab
tantangan global dengan solusi berbasis ekonomi yang inovatif,” tandas Prof JJ,
sapaan akrab Prof Jamaluddin Jompa.
Ketua Panitia Kuliah Pakar / Ketua LPPM
Unhas, Prof dr Muhammad Nasrum Massi PhD SpMK, dalam sambutannya mengungkapkan
harapan agar kegiatan ini dapat menjadi sarana interaksi ilmiah yang membawa
sivitas akademika Unhas meningkatkan jejaring internasional serta keterlibatan
dalam komunitas akademik global.
“Forum ini membuka ruang bagi kita untuk
berinteraksi secara akademis dengan jaringan ilmiah internasional, memperkuat
kolaborasi riset, dan mengembangkan inovasi yang relevan dengan kebutuhan
global,” jelas Nasrum Massi.
Kegiatan ini berlangsung dengan lancar,
dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang diikuti oleh lebih dari
400 peserta, terdiri dari mahasiswa, dosen, peneliti Unhas, dan wartawan. (kia)