-----
Sabtu, 21 Desember 2024
Unhas Bersama AIPI
Gelar FGD Optimalisasi Peran Indonesia sebagai Negara Kepulauan
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA).
Memperingati Hari Nusantara, Universitas Hasanuddin bersama Akademi Ilmu
Pengetahuan Indonesia (AIPI) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan
mengusung tema “Mengoptimalkan Peran Indonesia sebagai Negara Kepulauan
Terbesar Untuk Pertumbuhan Berkelanjutan”, di Ruang Innovate A, Unhas Hotel and
Convention, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Kamis, 19 Desember 2024.
Kegiatan dihadiri Rektor Unhas Prof Jamaluddin
Jompa, Ketua Ka KIPD AIPI Prof Jatna Supriatna, Ketua AIPI Prof Daniel
Murdiyarso, beserta para anggota AIPI dan peserta yang merupakan unsur
pemerintah provinsi, kota, hingga LSM terkait.
Rektor Unhas Jamaluddin Jompa mengatakan,
tema FGD relevan dengan tantangan dan peluang yang dihadapi Indonesia sebagai
negara kepulauan. Sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen pada kontribusi
nyata dalam pembangunan nasional, Unhas senang bisa bekerja sama dengan AIPI
untuk berdiskusi mengenai tema terkait.
“FGD ini diharapkan menjadi wadah
menghasilkan gagasan inovatif yang mendukung pengelolaan sumber daya kelautan
dan kepulauan secara berkelanjutan, baik dari aspek ekonomi, sosial, maupun
lingkungan,” kata Prof JJ, sapaan akrab Prof Jamaluddin Jompa.
Kolaborasi lintas sektor yang hadir,
katanya, menjadi landasan kuat dalam memperkuat posisi Indonesia serta peran
perguruan tinggi dalam pertumbuhan berkelanjutan.
“Semoga diskusi ini berjalan lancar dan
memberikan kontribusi yang signifikan bagi masa depan Indonesia,” harap Prof
JJ.
Ketua Ka KIPD AIPI Prof Jatna Supriatna, dalam
sambutannya menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin baik bersama
Unhas.
“Tema yang dipilih mengingatkan kita akan
tanggung jawab bersama dalam memastikan kekayaan dan keberagaman yang dimiliki
nusantara dapat dikelola secara bijak untuk kesejahteraan bangsa dan masa depan,”
kata Jatna.
Diskusi ini, katanya, tidak hanya relevan
dengan komitmen global terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan, tetapi juga
mencerminkan jati diri Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Melalui FGD ini, Prof Jatna berharap
menjadi ruang dialog yang produktif, mempertemukan berbagai pemangku
kepentingan dari akademisi, pemerintah, hingga masyarakat untuk berbagi wawasan
dan solusi.
“Semoga ide-ide yang lahir dari forum ini
mampu memperkuat strategi nasional dalam memanfaatkan potensi kelautan dan
perikanan, meningkatkan konektivitas antarpulau, serta menjaga kelestarian
ekosistem yang menjadi pondasi pembangunan berkelanjutan,” jelas Jatna.
Pada kesempatan tersebut, ada tiga materi
yang dipaparkan oleh para narasumber yakni “Sains untuk Optimalisasi Potensi
Kelautan Indonesia: Blue Carbon dan Blue Economy” (Prof Daniel Murdiyarso),
“Inovasi Sains dan Teknologi untuk Pemanfaatan Sumber Daya Laut Berkelanjutan” (Prof
Safruddin / Dekan FIKP Unhas), dan “Peran Daerah dalam Pengelolaan Sumber Daya
Laut Berkelanjutan” (DKP Provinsi Sulsel Dr M Ilyas ST MSc).
Setelah paparan narasumber kemudian dilanjutkan dengan diskusi dari seluruh peserta FGD yang terlibat. (kia)