-----
Ahad, 01 Desember 2024
Unhas The Best
Incubator dan Lembaga Inkubator Peringkat
A Kementerian UMKM
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA).
Universitas Hasanuddin, melalui Direktorat Inkubator Bisnis dan Teknologi-
Science Techno Park (IBT-STP) dibawah Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi,
Bisnis dan Kewirausahaan berhasil menyabet 2 penghargaan bergengsi sekaligus
dalam bidang enterpreneruship.
IBT-STP Unhas dinobatkan sebagai the best
Incubator in Strat-up development Award 2024 serta penghargaan sebagai lembaga
Inkubator Berperingkat A (tertinggi) di Indonesia dari Kementerian UMKM RI di
Jakarta, Jumat, 29 November 2024.
Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi,
Bisnis dan Kewirausahaan, Prof Adi Maulana, menyambut baik penghargaan yang
diraih oleh Direktorat IBT-STP Unhas.
Prof Adi mengatakan, sesuai dengan visi
dan misi Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa, Unhas telah bertransformasi
utamanya dalam bidang inovasi dan hilirisasi untuk menghasilkan produk-produk
unggulan yang dapat di hirilisasi ke pasar dan nantinya memberikan dampak
ekonomi.
Selain itu, Unhas juga terus mempersiapkan
calon-calon pengusaha muda yang kemudian nantinya diharapkan mampu membuka
bidang usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Penghargaan ini diberikan oleh Kementrian
UMKM karena Unhas dinilai melakukan banyak terobosan dengan program-program
pembentukan dan pendampingan start-up dan banyak melakukan kerjasama dengan
stakeholder dan dunia usaha serta dunia industri.
Direktorat IBT-STP merupakan salah satu
direktorat di Unhas yang mempunyai portofolio sebagai wadah untuk inkubasi
bisnis bagi produk-produk hasil inovasi Unhas maupun dari luar Unhas yang akan
di hilirisasi ke pasar. Selain itu, IBT-STP juga bertugas untuk menyiapkan
ekosistem dimana start-up dari dosen dan mahasiswa bisa berkembang.
Melalui program kerja seperti sekolah CEO,
pendampingan start-up, training dan program lainnya, Direktorat IBT-STP dinilai
berjasa dalam turur serta menghasilkan entrepreneur muda sebagai cikal bakal
pengusaha.
Ada sekitar 17 start-up yang sudah dan
sedang didampingi oleh Direktorat IBT-STP Unhas dan beberapa diantaranya telah
mandiri untuk membuat usaha menuju Indonesia Emas tahun 2045, maka diperlukan
setidaknya 8-10% pengusaha dari total jumlah penduduk.
Saat ini, jumlah pengusaha masih sangat
sedikit (kurang dari 2%), sehingga perlu usaha maksimal dalam menciptakan
ekosistem bagi tumbuhnya pengusaha muda.
Menurut Prof. Adi, kampus dinilai
merupakan wadah yang tepat dalam melahirkan calon-calon pengusaha muda dengan
bentuk start-up. "Unhas menyediakan semua fasilitas yang ada untuk
lahirnya para calon pengusaha muda.
Unhas sebagai perguruan tinggi terbesar di
Indonesia mempunyai sejumlah hasil inovasi yang dihasilkan para dosen, peneliti
dan mahasiswa. Selama ini hasil inovasi hanya sampai pada prototipe dan
sebagian besar berakhir di dalam lemari atau stand pameran inovasi.
Unhas melakukan transformasi, sesuai
dengan visi dan misi Rektor yaitu hilirisasi produk hasil inovasi dan
penciptaan calon-calon pengusaha masa depan," paparnya.
Prof Adi mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak, utamanya kepada Rektor Unhas dan juga tim dari Direktorat
IBT-STP.
“Kami juga berterima kasih kepada seluruh
stakeholder, dari dunia usaha dan industry serta dari Kementrian Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM) RI sebagai mitra strategis Unhas yang banyak membantu
dengan kerjasama-kerjasama kegiatan. Tentu masih banyak pekerjaan rumah kami,
yaitu memastikan bahwa semua hasil inovasi Unhas secara bertahap di spin off ke pasar, dan juga Unhas
akan terus menciptakan ekosistem yang ramah bagi calon-calon pengusaha muda.
Banyak tantangan tetapi perlahan namun pasti kami terus memberikan kontribusi
bagi bangsa,” tutur Prof Adi. (kia)