------
Rabu, 22 Januari 2025
Makan Bergizi
Gratis di SD Parinring Makassar, Murid: Makanannya Enak
Orang Tua Murid Terbantu
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA).
“Makanannya enak. Dua hari ini menunya beda,” begitu kata Muhammad Alief Fahri,
murid SD Negeri Parinring, yang ditemui di sekolahnya Jalan Tamangapa Raya V No
48C Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi
Selatan, Selasa, 21 Januari 2025.
Fahri, siswa kelas 6B, diminta komentarnya
terkait Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dia mengaku, biasanya sebelum ke
sekolah, dia minum susu cokelat. Nanti pulang sekolah baru makan.
Nur Syafira Putri, kelas 5A, juga suka
pada menu MBG yang dibagikan selama 2 hari ini. Bila kemarin (20/1) menunya
terdiri dari nasi, ayam goreng, sayur sup kacang merah, wortel, dan kol, serta
sepotong semangka, hari ini menunya nasi, sayur sawi, telur dadar, tahu goreng,
dan pisang.
“Cuma kemarin saya sudah sarapan di rumah.
Jadi nasinya tidak dihabiskan. Karena kenyang,” kata Nur Syafira.
Rata-rata anak-anak yang ditanya mengaku
suka pada menu MBG. Program strategis Presiden Prabowo Subianto ini juga
mendapat respons positif orang tua murid. Beberapa orang tua murid yang ditemui
di sekolah mengaku senang pada program yang bertujuan meningkatkan status gizi
anak demi mewujudkan SDM unggul ini.
Ibu Ratna, misalnya, menyampaikan sejak
ada Program MBG uang jajan anaknya dikurangi. Biasanya, dia memberi uang jajan
Rp12.000 sehari, sekarang Rp5.000. Karena, kata anaknya, Debi, murid kelas 5A,
sudah ada makanan di sekolah.
Orang tua dari Fahri, yang anaknya kadang
bawa bekal ke sekolah juga merasa senang adanya Program MBG ini. Uang jajan
anaknya yang tidak dipakai, kini bisa di tabung.
Ibu Raini, orang tua dari Javier Malik,
murid kelas 3A, menuturkan biasanya anaknya sarapan dan bawa bekal ke sekolah.
Namun semenjak ada MBG, tidak lagi. Guru kelas anaknya sudah infokan sebelumnya
di grup WhatsApp bahwa ada pembagian makanan di sekolah.
Ibu Raini, merasa terbantu dengan adanya
Program MBG. Dia juga punya anak yang bersekolah di TK Adinda, bersebelahan
dengan SD Negeri Parinring. TK anaknya itu merupakan salah satu sekolah yang
mendapat program MBG juga. Katanya, orang tua murid-murid TK senang, tidak
harus buru-buru siapkan makanan setiap pagi.
“Butuh variasi menu supaya anak tidak
bosan. Sebab, ada anak yang tidak suka makan berminyak dan makanan berkuah,”
saran Ibu Riani.
Kepala UPT SPF SD Negeri Parinring, Andi
Etty Cahyani SPd, menyampaikan pengantaran makanan ke sekolahnya dilakukan dua
kali. Sesi pertama untuk yang masuk pagi, diantar pukul 08.00. Sedangkan sesi
kedua untuk siswa yang masuk siang, pengantarannya pada pukul 11.00. Sepekan,
program ini dilaksanakan Senin-Jumat.
Sebelum pelaksanaan MBG di SD Negeri
Parinring, survei dilakukan dua kali.
“Ada tim datang tanya-tanya terkait jumlah
siswa, aktivitas sekolah, jam berapa masuk dan pulang, biar lebih lancar
pelaksanaan programnya,” jelas Andi Etty.
Wadah Ompreng
Menu makanan dalam Program MBG ini ditaruh
dalam wadah ompreng. Wadah tempat makan dari bahan stainless itu bisa digunakan
kembali. Distribusi paket Program MBG ini menggunakan mini bus oleh para
relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Badan Gizi Nasional (BGN).
Wadah ompreng itu disusun per lima lalu
diikat dengan tali rafia. Semua jatah makanan yang tiba di sekolah, terlebih
dahulu diletakkan di meja panjang di depan kantor. Meja-meja yang sudah diberi
nama kelas ini, sengaja dikeluarkan dari ruang guru buat menaruh wadah makanan
tersebut.
Saat tiba pembagian makanan, guru kelas
memastikan jumlah muridnya, seperti terlihat di kelas 1B. Wali kelasnya,
Apriyanti, membantu pembagian ke setiap murid, lalu mengajak mereka berdoa dan
bersantap bersama.
Anak-anak membawa sendiri air minum dalam
tumbler, juga sendok dan garpu. Di antara mereka ada anak yang makan
menggunakan sumpit.
Sekolah yang Terima Program MBG
Di Kecamatan Manggala, SD Negeri Parinring
merupakan satu-satunya Sekolah Dasar dari 40an SD negeri dan swasta yang
menerima program MBG pada tahap pertama ini.
Selain SD itu, progran MBG ini juga
dilaksanakan di SMPN 51, SMPN 17, dan SMP Makassar Mulia. Juga di SMA Makassar
Mulia dan SMAN 10.
Pelaksanaan Program MBG ini mulai
dirasakan dampaknya oleh pengelola kantin di SD Negeri Parinring. Ibu Asma,
salah seorang pedagang, mengaku penghasilannya turun drastis. Hampir tidak lagi
anak-anak datang jajan. Padahal dia sudah telanjur menambah jualannya.
“Sangat berpengaruh ini program ke kantin.
Turun pembeliku lebih 50 persen. Kemarin hanya laku, buku, penggaris, pulpen
dan air mineral,” ungkap Ibu Asma.
Muhammad Abdi, Koordinator SPPG dari Badan
Gizi Nasional (BGN) yang menangani wilayah Kecamatan Manggala, menyampaikan
bahwa dapur yang menangani Program MBG di bawah tanggung jawabnya berada di
Romang Polong. Dalam sehari mereka memasak untuk 7 sekolah sebanyak 3.278
porsi. Di SD Negeri Parinring, alokasinya sebanyak 283 porsi untuk murid kelas
1-6.
“Kami selalu berkoordinasi dengan pihak
sekolah agar pengantarannya tepat waktu. Begitupun dengan menu yang disediakan.
Semoga disuka anak-anak,” kata Muhammad Abdi.
Pelaksanaan Program MBG ini dikuatkan dalam bentuk perjanjian antara pihak sekolah dengan Koordinator SPPG. Perjanjian itu, antara lain, menyebutkan durasi berlakunya mulai sejak tanggal 20 Januari 2025 sampai dengan 20 Januari 2026. Namun akan dilanjutkan lagi untuk lima tahun ke depan. (rusdin tompo)