Jasmani, akal dan hati manusia mempunyai kebutuhan. Agar tetap survive, ketiga unsur tersebut harus terpenuhi kebutuhannya dengan baik. - Usman Lonta - |
-----
PEDOMAN KARYA
Ahad, 05 Januari 2025
Renungan Awal
Tahun 2025
Oleh: Usman Lonta
Jasmani, akal dan hati manusia mempunyai
kebutuhan. Agar tetap survive, ketiga unsur tersebut harus terpenuhi
kebutuhannya dengan baik.
Jasmani membutuhkan makanan yang bergizi.
Empat sehat lima sempurna, butuh olahraga agar tetap bugar. Demikian pula
dengan akal, dia butuh asupan informasi yang dapat diterima secara logis.
Merawat akal sama pentingnya melakukan perawatan terhadap jasmani.
Kategori sehat, harus terpenuhi, yaitu
sehat jasmani dan rohani. Rohani meliputi akal dan hati. Hati merupakan antena
yang menangkap kebenaran. Hati dapat menyaring informasi. Dengan demikian, jika
hati sehat, tidak tertutup cahayanya oleh rasa angkuh, sombong, hasad, dengki,
dan iri hati, maka kebenaran akan selalu tersingkap menuntun hidup manusia
menjadi orang yang baik.
Akal juga berfungsi menuntun manusia dalam
mengarungi kehidupan yang selalu berdialektika antara kebaikan dan keburukan,
antara fujur dan taqwa, antara kejujuran dan keculasan.
Kesehatan jasmani tidak terlalu banyak
menolong manusia untuk memenangkan kebaikan, taqwa dan kejujuran, bahkan
sebaliknya, keinginan manusia untuk hidup hedon, serakah, dan hidup glamur
mempunyai daya dorong yang sangat kuat untuk mengalahkan akal sehat dan hati
nurani yang mengantarkan manusia menuju kehinaan, bahkan kebinasaan.
*
Ketika jasmani mendapatkan asupan protein
yang berlebihan, hal itu dapat atau berisiko terhadap penyakit ginjal, jantung,
dan gangguan pencernaan. Makanan yang serba enak, tidak secara otomatis membuat
jasmani semakin sehat dan kuat.
Beda dengan akal. Dia akan semakin sehat,
jika setiap hari disuguhi informasi yang logis dan masuk akal. Demikian pula
hati, dia akan semakin peka menangkap kebenaran jika selalu disuguhi kebenaran,
baik kebenaran yang bersifat Akliyah maupun kebenaran yang bersifat naqliyah.
*
Ketiga unsur yang ada pada manusia
tersebut (jasmani, akal dan hati) harus dijaga agar ketiganya selalu dalam
keadaan sehat. Untuk kesehatan jasmani butuh makanan bergizi, berolahraga,
melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Atau merujuk saja pada teori Hendrik L.
Blum tentang derajat kesehatan, bahwa derajat kesehatan dipengaruhi oleh 4
faktor, yaitu; faktor lingkungan, gaya hidup, pelayanan kesehatan, dan faktor
keturunan.
Demikian pula akal. Dia akan sehat apabila
selalu dilatih untuk berpikir kreatif, logis, berpikir inovatif, membiasakan
berpikir analitis, dan mengembangkan rasa ingin tahu.
Terakhir, hati. Hati juga harus selalu
dijaga agar selalu dalam keadaan sehat. Hati yang sakit berpotensi mendatangkan
malapetaka dalam kehidupan ini.
Penyakit hati yang paling berbahaya adalah
takabur, tinggi hati, menolak kebenaran, dengki, hasad, serta irihati. Penyakit
tersebut dapat disembuhkan dengan jalan banyak melakukan meditasi, perenungan,
bersabar, bersyukur, serta mengasah iman, agar senantiasa kokoh.
Meyakini bahwa kekuatan maha dahsyat di
luar kekuatan manusia. Dengan demikian keangkuhan yang didorong oleh nafsu
serakah yang inline dengan jasmani manusia bisa dikendalikan oleh kesehatan
hati yang dalam Al-Qur’an disebut qalbun salim.
Wallahu a'lam bishshawab.
Refleksi awal tahun, 03 Januari 2025