------
Kamis, 02 Januari
2025
Syamsia
Dikukuhkan Guru Besar Bioteknologi Pertanian Unismuh Makassar
MAKASSAR, (PEDOMAN
KARYA). Prof Dr Syamsia MSi dikukuhkan
sebagai Guru Besar Bidang Bioteknologi Pertanian Universitas Muhammadiyah
(Unismuh) Makassar dalam Rapat Senat Terbuka Luar Biasa, di Balai Sidang
Muktamar, Kampus Unismuh Makassar, Selasa, 31 Desember 2024.
Syamsia ditetapkan sebagai
Guru Besar berdasarkan SK Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
(Mendiktisaintek) nomor 96951/M/07/2024, tanggal 5 November 2024. SK
ditandatangani Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.
SK Mendiktisaintek tersebut
dibacakan Sekretaris Senat Unismuh Dr Baharullah, sementara riwayat hidup
Syamsia dibacakan Wakil Rektor II Unismuh Makassar Prof Andi Sukri Syamsuri.
Prosesi pengukuhan diawali
dengan penyerahan SK Guru Besar dari Kepala LLDikti Wilayah IX Sultanbatara Dr Andi Lukman kepada
Rektor Unismuh Dr Abdul Rakhim Nanda, Selanjutnya, Rektor menyerahkan SK tersebut
kepada Prof Syamsia.
Kemudian prosesi pengukuhan
dilanjutkan dengan pengalungan selempang guru besar oleh Rektor Unismuh kepada
Prof Syamsia. Pengalungan selempang tersebut disambut tepuk tangan meriah dari
ribuan orang yang memadati Balai Sidang Unismuh Makassar.
Dalam pidato pengukuhannya,
Prof. Syamsia menyampaikan topik bertajuk “Pemanfaatan Sumber Daya Lokal dalam
Mendukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan”, yang memberikan perspektif
komprehensif tentang pentingnya memaksimalkan potensi lokal sebagai solusi jangka
panjang dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan global.
Salah satu poin utama yang
diangkat adalah pentingnya diversifikasi pangan sebagai pendekatan strategis.
Syamsia mengemukakan bahwa ketergantungan pada komoditas utama seperti beras
dapat menjadi ancaman jika terjadi gangguan produksi akibat perubahan iklim,
bencana alam, atau krisis global.
Ia menawarkan solusi berbasis
riset, yaitu pengembangan pangan alternatif dari sumber daya lokal seperti
sorgum, ubi kayu, dan jagung, yang memiliki potensi besar tetapi belum
dioptimalkan secara nasional.
Syamsia juga menyoroti
pentingnya pengelolaan sumber daya lokal dengan pendekatan yang berkelanjutan.
Dalam pidatonya, ia memaparkan konsep “circular agriculture”, yang
mengintegrasikan pertanian, peternakan, dan pengelolaan limbah untuk
menciptakan ekosistem pangan yang efisien. Pendekatan ini tidak hanya
meningkatkan produktivitas tetapi juga mengurangi dampak lingkungan, seperti
emisi karbon dan degradasi tanah.
Lebih lanjut, Syamsia
menggarisbawahi peran penting pendidikan dan riset dalam mendorong inovasi
ketahanan pangan. Prof. Syamsia menyebutkan bahwa dunia pendidikan, khususnya
perguruan tinggi, harus menjadi motor penggerak untuk menciptakan teknologi dan
inovasi berbasis lokal yang dapat diadopsi oleh masyarakat.
Ia juga menekankan pentingnya
kolaborasi lintas sektor antara akademisi, pemerintah, dan pelaku industri
untuk mengatasi tantangan ketahanan pangan.
CPNS Kehutanan dan
Pertanian
Syamsia lahir di Pangkajene,
Kabupaten Sidrap, pada 15 Juni 1972, dari pasangan H. Tayibe (ayah) dan almarhumah Hj. Alimang (ibu). Keluarganya menjunjung tinggi nilai pendidikan, sangat
menopang perjalanan kariernya hingga mencapai jabatan Guru Besar.
Syamsia memulai pendidikan di
TK Anida Pangkajene pada tahun 1979. Ia kemudian melanjutkan ke SD Negeri 10
Pangkajene (1980–1986), SMP Negeri 1 Pangkajene (1986–1989), dan SMA Negeri 1
Makassar (1989–1992).
Selanjutnya, ia menempuh
pendidikan tinggi di Universitas Hasanuddin (Unhas) dengan gelar Sarjana (S1)
di bidang Budidaya Tanaman (1992–1996). Gelar Magister (S2) dalam Agribisnis ia
raih pada tahun 1999, diikuti oleh gelar Doktor (S3) di bidang Ilmu Pertanian
dari universitas yang sama pada tahun 2015.
Karier profesionalnya dimulai
sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Departemen Kehutanan dan
Perkebunan (2000–2001), kemudian menjadi staf Dinas Kehutanan Kabupaten Maros
(2002–2009). Pada 2009, ia bergabung dengan Universitas Muhammadiyah Makassar
sebagai dosen, sekaligus menjabat di LLDIKTI Wilayah IX.
Sejak 2015, ia aktif memegang
berbagai tugas tambahan di Unismuh Makassar, termasuk sebagai Sekretaris Unit
Penjaminan Mutu Fakultas Pertanian (2015–2016), Asisten Direktur 1 Pascasarjana
(2021–2023), hingga Ketua Divisi Hak Kekayaan Intelektual di LP3M (2023-sekarang).
Organisasi Profesi
dan Publikasi
Sebagai anggota aktif dalam
organisasi profesi, Prof. Syamsia berkiprah di Perhimpunan Bioteknologi
Pertanian Indonesia (PBI), Masyarakat Ilmu Tanah Indonesia (MITI), dan Asia
Society for Sustainable Agriculture.
Beberapa publikasi ilmiahnya
antara lain, “Local Resources for Food Security: Case Studies in Sulawesi”,
Journal of Agricultural Science, “Biotechnology in Sustainable Agriculture:
Challenges and Opportunities”, diterbitkan oleh Springer, dan Buku “Sustainable
Farming in Indonesia: A Local Perspective”.
Syamsia juga aktif
mengembangkan pelatihan berbasis bioteknologi untuk petani lokal di Sulawesi
Selatan, melibatkan lebih dari 500 petani. Program ini berfokus pada
diversifikasi pangan dan pemanfaatan teknologi sederhana untuk meningkatkan
produktivitas.
Acara ini dihadiri Kepala
LLDIKTI Wilayah IX Dr Andi Lukman, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel
Prof Ambo Asse, dan Ketua Badan Pembina Harian Unismuh Prof Gagaring Pagalung.
Hadir pula segenap jajaran sivitas akademika Unismuh, keluarga dan kolega Prof
Syamsia. (zak)