------
PEDOMAN KARYA
Senin, 06 Januari 2025
Character Building
& Peradaban Islam Sumber Rumusan Pancasila (2-habis):
Tokoh-tokoh
Muhammadiyah & NU yang Membidani Lahirnya Pancasila
Oleh: Achmad Ramli Karim
(Pemerhati Sospol & Pendidikan)
Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia,
lahir dari proses panjang yang melibatkan banyak tokoh dari berbagai latar
belakang. Dua organisasi yang mempunyai kontribusi signifikan dalam
terbentuknya Pancasila adalah Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU).
Organisasi Muhammadiyah yang didirikan
oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1912, telah memainkan peran penting dalam
pembentukan karakter bangsa dan pemikiran kebangsaan Indonesia.
Beberapa tokoh Muhammadiyah yang berperan
dalam kelahiran Pancasila, antara lain Ki Bagus Hadikusumo, KH Mas Mansur, Dr
Abdul Kahar Muzakir, Kasman Singodimedjo
Ki Bagus Hadikusumo adalah salah satu
tokoh utama Muhammadiyah yang berperan penting dalam sidang-sidang BPUPKI
(Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan PPKI
(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Ia dikenal sebagai tokoh yang tegas
dalam mempertahankan prinsip-prinsip Islam dalam pembentukan dasar negara.
Selama sidang BPUPKI, Ki Bagus Hadikusumo
memperjuangkan agar nilai-nilai Islam tercermin dalam dasar negara Indonesia.
Meski demikian, ia juga menunjukkan sikap kompromi dan toleransi ketika
menerima Piagam Jakarta yang mencantumkan “Ketuhanan dengan kalimat kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.”
Ketika akhirnya kalimat ini diubah demi
persatuan nasional, Ki Bagus Hadikusumo tetap mendukung Pancasila sebagai dasar
negara dengan semangat kebersamaan dan persatuan.
KH Mas Mansur, seorang ulama dan tokoh
Muhammadiyah, juga berperan penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia dan
dalam perumusan Pancasila.
Sebagai anggota BPUPKI, KH Mas Mansur
aktif dalam diskusi-diskusi yang membahas dasar negara. Selain itu, ia adalah
bagian dari kelompok Empat Serangkai bersama dengan Ir Sukarno, Drs Mohammad
Hatta, dan Ki Hajar Dewantara, yang berperan besar dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia.
KH Mas Mansur mendukung gagasan Pancasila
sebagai dasar negara yang dapat menyatukan berbagai golongan dan agama di
Indonesia. Pandangannya tentang pentingnya persatuan dan persatuan bangsa
tercermin dalam kontribusinya pada proses perumusan Pancasila.
Dr Abdul Kahar Muzakir, seorang tokoh
Muhammadiyah lainnya, juga aktif dalam BPUPKI dan PPKI. Sebagai seorang
akademisi dan pemimpin Muhammadiyah, Dr. Abdul Kahar Muzakir memberikan
pandangan-pandangan intelektual yang mendukung pengembangan konsep Pancasila.
Ia berusaha memastikan bahwa dasar negara
Indonesia mencerminkan nilai-nilai moral dan agama yang kuat, sekaligus mampu
mengakomodasi keragaman budaya dan agama di Indonesia.
Mr. Kasman Singodimedjo adalah salah satu
tokoh penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, khususnya dalam
proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara.
Sebagai seorang pejuang kemerdekaan,
pemimpin, dan tokoh Muhammadiyah, Kasman memberikan kontribusi signifikan dalam
terbentuknya landasan negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat.
Kasman Singodimedjo adalah anggota BPUPKI
dan PPKI. Kedua badan ini memainkan peran kunci dalam merumuskan dasar negara
dan mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Dalam sidang BPUPKI, Kasman Singodimedjo
aktif berpartisipasi dalam diskusi dan memuat mengenai dasar negara. Ia dikenal
sebagai tokoh yang memiliki pandangan moderat dan mampu menjembatani berbagai
kepentingan dan pandangan yang berbeda dalam sidang tersebut. Kasman mendukung
gagasan bahwa dasar negara Indonesia harus mampu mengakomodasi keragaman suku,
agama, dan budaya yang ada di Indonesia.
Ir. Soekarno, yang kelak menjadi presiden
pertama Indonesia, memainkan peran sentral dalam pembentukan Pancasila sebagai
dasar negara Indonesia.
Pada tanggal 01 Juni 1945, dalam sidang
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Soekarno
mengemukakan gagasannya tentang lima prinsip yang dapat menjadi dasar negara
Indonesia merdeka. Pidato ini kemudian dikenal sebagai lahirnya Pancasila.
Demikian juga tidak dapat dinafikan peran tokoh-tokoh
NU, dalam merumuskan Pancasila. Dua tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang menjadi
anggota BPUPKI dan terlibat dalam perumusan Pancasila, adalah KH Wahid Hasyim
dan KH Masykur:
KH Wahid Hasyim adalah anak dari pendiri
NU KH Hasyim Asy'ari, dan ayah dari mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid
(Gus Dur), sedangkan KH Masykur selain menjadi anggota BPUPKI, juga pernah
menjadi anggota DPR RI, dan pada 08 November 2019, ia ditetapkan sebagai Pahlawan
Nasional.
NU berperan dalam memastikan bahwa
Pancasila dapat diterima oleh umat Islam tanpa mengesampingkan ajaran agama. NU
juga menekankan pentingnya nasionalisme dan cinta Tanah Air sebagai bagian dari
iman.
Makassar, 06 Januari 2025
-----
Artikel Bagian 1: Character Building & Peradaban Islam Sumber Rumusan Pancasila