Sekarang Banyakmi Pendakwah Digital

 



PEDOMAN KARYA

Rabu, 12 Februari 2025

 

Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:

 

Sekarang Banyakmi Pendakwah Digital

 

“Sekarang banyakmi pendakwah digital,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’saat ngopi sore menjelang magrib di teras rumah Daeng Tompo’.

“Apa itu pendakwah digital?” tanya Daeng Tompo’.

“Orang yang berdakwah secara digital melalui media sosial seperti TikTok, Instagram, Facebook, Twitter, Youtube, dan media sosial lainnya,” jelas Daeng Nappa’.

“Jadi apami namanya pendakwah di masjid-masjid dan pengajian-pengajian,” tanya Daeng Tompo’.

“Itumi yang sekarang disebut dakwah kultural. Jadi sekarang ada yang namanya dakwah digital melalui media sosial di internet, ada juga dakwah kultural,” tutur Daeng Nappa’.

“Oh itumi sekarang banyak konten-konten dakwah?” tanya Daeng Tompo’.

“Iye’, itumi sekarang yang banyak. Memang ada da’i, ustadz, ulama, yang bikin konten dakwah digital, ada juga orang awam. Orang awam inilah yang paling banyak bikin konten dakwah digital,” kata Daeng Nappa’.

“Jadi sebenarnya mereka bukan pendakwah, bukan ustadz, hanya kebetulan pintar bikin konten dakwah digital,” ujar Daeng Tompo’.

“Betul. Mereka kadang-kadang mengambil potongan video ceramah para ustadz yang sudah banyak dimuat di Youtube, kemudian dijadikan video ceramah singkat dengan durasi satu dua menit,” kata Daeng Nappa’.

“Oh, berarti bagusji tawwa niatnya,” kata Daeng Tompo’.

“Bagusji memang, cuma kadang-kadang agak disayangkan juga,” ujar Daeng Nappa’.

“Apanya yang disayangkan?” tanya Daeng Tompo’.

“Disayangkan karena mereka menyebarkan konten dakwah digital, tapi mereka malas ke masjid, malas baca Al-Qur’an, malas puasa sunnah,” tutur Daeng Nappa’.

“Jadi ceramah digitalnya hanya untuk orang lain dan tidak berlaku untuk diri mereka?” tanya Daeng Tompo’.

“Sepertinya begitu, karena ada beberapa teman dan juga keluarga yang pintar bikin dan banyak menyebarkan konten dakwah digital di media sosial, tapi mereka jarang shalat berjamaah di masjid, jarang membaca Al-Qur’an, dan juga jarang puasa sunnah,” kata Daeng Nappa’.

“Termasuk kita’ to?” kata Daeng Tompo’ sambil tertawa. (asnawin)

 

Rabu, 12 Februari 2025

....

Keterangan:

Sekarang banyakmi = Sekarang sudah banyak

Itumi yang sekarang = Itulah yang sekarang

Oh, berarti bagusji tawwa niatnya = Oh, berarti niatnya bagus saja

Bagusji memang = Memang bagus

Termasuk kita’ to? = Termasuk Anda kan?

 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama