Dari Sumur Menuju Singgasana: Perjalanan Iman Nabi Yusuf

Setelah beberapa waktu, seorang kafilah dagang melewati sumur tersebut dan menemukan Yusuf.Mereka kemudian menjualnya di pasar Mesir sebagai budak dengan harga murah. Di Mesir, Nabi Yusuf dibeli oleh seorang pembesar yang dikenal sebagai Al-Aziz. Di rumah Al-Aziz inilah, Yusuf diuji dengan godaan Zulaikha, istri majikannya yang tergila-gila kepadanya. (int)

 

-----

PEDOMAN KARYA

Senin, 24 Maret 2025

 

Kultum Ramadhan:

 

Dari Sumur Menuju Singgasana: Perjalanan Iman Nabi Yusuf

 

Oleh: Furqan Mawardi

(Muballigh Akar Rumput)

 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Segala puji bagi Allah ﷻ, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah ﷺ, manusia agung yang menjadi teladan bagi seluruh umat manusia sepanjang hayat

Hadirin yang dirahmati Allah,

Mari kita renungkan bersama kisah salah satu nabi yang perjalanannya penuh ujian dan cobaan, namun tetap teguh dalam keimanan. Beliau adalah Nabi Yusuf عليه السلام, seorang hamba pilihan Allah yang sejak kecil telah menghadapi penderitaan, dikhianati oleh saudara-saudaranya, dijual sebagai budak, difitnah, dipenjara, tetapi akhirnya diangkat sebagai pemimpin Mesir yang bijaksana.

Kisahnya Allah abadikan dalam Surah Yusuf, yang disebut sebagai أَحْسَنَ ٱلْقَصَصِ (kisah terbaik), karena berisi pelajaran yang sangat berharga bagi kehidupan kita.

Sejak kecil, Nabi Yusuf telah mendapat tanda-tanda kenabian. Suatu hari, ia bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud kepadanya. Dengan polos, ia menceritakan mimpinya kepada ayahnya, Nabi Ya'qub عليه السلام.

Allah berfirman:

إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَٰٓأَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًۭا وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِى سَٰجِدِينَ

"Ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, 'Wahai Ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan; aku melihat semuanya bersujud kepadaku'."(QS. Yusuf: 4)

Nabi Ya’qub, yang telah memahami makna mimpi itu, menasihati Yusuf agar tidak menceritakannya kepada saudara-saudaranya. Sebab, ia tahu bahwa kecintaan mendalamnya kepada Yusuf telah menimbulkan rasa iri di hati mereka.

Namun, kejahatan yang telah tumbuh dalam hati saudara-saudaranya semakin besar. Mereka merasa Yusuf terlalu disayangi ayah mereka dan berencana menyingkirkannya

Hadirin yang dimuliakan oleh Allah

Dengan tipu daya, saudara-saudaranya membawa Yusuf bermain jauh dari rumah, kemudian mereka melemparkannya ke dalam sumur. Setelah itu, mereka kembali ke rumah dengan membawa baju Yusuf yang telah dilumuri darah palsu, lalu menangis di hadapan ayah mereka, berpura-pura bahwa Yusuf telah dimangsa serigala.

Allah menggambarkan pengkhianatan ini dalam firman-Nya:

فَلَمَّا ذَهَبُوا۟ بِهِۦ وَأَجْمَعُوٓا۟ أَن يَجْعَلُوهُۥ فِى غَيَبَتِ ٱلْجُبِّ وَأَوْحَيْنَآ إِلَيْهِ لَتُنَبِّئَنَّهُم بِأَمْرِهِمْ هَٰذَا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ

 

"Maka ketika mereka membawanya dan sepakat untuk memasukkannya ke dasar sumur, Kami wahyukan kepadanya, 'Engkau pasti akan memberitahu mereka tentang perbuatan mereka ini, sedang mereka tidak menyadari'." (QS. Yusuf: 15)

Di dalam sumur yang gelap dan dingin, Nabi Yusuf sendirian. Namun, Allah tidak meninggalkannya. Ini mengajarkan kepada kita bahwa ketika semua orang mengkhianati kita, Allah selalu ada untuk kita.

Hadirin yang berbahagia

Setelah beberapa waktu, seorang kafilah dagang melewati sumur tersebut dan menemukan Yusuf. Mereka kemudian menjualnya di pasar Mesir sebagai budak dengan harga murah.

Di Mesir, Nabi Yusuf dibeli oleh seorang pembesar yang dikenal sebagai Al-Aziz. Di rumah Al-Aziz inilah, Yusuf diuji dengan godaan Zulaikha, istri majikannya yang tergila-gila kepadanya.

Allah berfirman:

وَرَٰوَدَتْهُ ٱلَّتِى هُوَ فِى بَيْتِهَا عَن نَّفْسِهِۦ وَغَلَّقَتِ ٱلْأَبْوَٰبَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ ۚ قَالَ مَعَاذَ ٱللَّهِ إِنَّهُۥ رَبِّىٓ أَحْسَنَ مَثْوَاىَ ۖ إِنَّهُۥ لَا يُفْلِحُ ٱلظَّٰلِمُونَ

"Dan perempuan (Zulaikha) yang di rumahnya Yusuf tinggal menggoda dirinya. Dia menutup pintu-pintu dan berkata, 'Marilah mendekat kepadaku.' Yusuf berkata, 'Aku berlindung kepada Allah! Sesungguhnya Tuhanku telah memperlakukanku dengan baik. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan beruntung'." (QS. Yusuf: 23)

Nabi Yusuf menolak godaan itu, namun akhirnya ia justru dipenjara karena fitnah Zulaikha.

Hadirin rahimanii wa rahimakumullah

Di dalam penjara, Nabi Yusuf tetap berdakwah dan menyebarkan tauhid. Hingga suatu hari, Raja Mesir mengalami mimpi yang tidak bisa ditafsirkan oleh siapa pun. Hanya Nabi Yusuf yang dapat menafsirkannya, yakni  akan datang tujuh tahun kesuburan, diikuti tujuh tahun paceklik.

Karena kebijaksanaannya, Raja mengangkat Yusuf sebagai menteri keuangan Mesir untuk menyelamatkan rakyat dari bencana kelaparan.

Allah berfirman:

وَكَذَٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوسُفَ فِى ٱلْأَرْضِ يَتَبَوَّأُ مِنْهَا حَيْثُ يَشَآءُ ۚ نُصِيبُ بِرَحْمَتِنَا مَن نَّشَآءُ ۖ وَلَا نُضِيعُ أَجْرَ ٱلْمُحْسِنِينَ

"Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan kepada Yusuf di negeri (Mesir); dia berkuasa di mana saja dia kehendaki. Kami limpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki, dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik."(QS. Yusuf: 56)

Hadirin rahimanii wa rahimakumullah

Akhirnya, saudara-saudaranya datang ke Mesir untuk meminta bantuan pangan. Di sinilah Yusuf menunjukkan besar hati dan pemaafnya, dengan mengatakan:

 

لَا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ ٱلْيَوْمَ ۖ يَغْفِرُ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَهُوَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ

"Tidak ada celaan atas kamu pada hari ini. Semoga Allah mengampuni kamu, dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang."(QS. Yusuf: 92)

Kisah ini mengajarkan kita bahwa kesabaran, ketakwaan, dan kejujuran akan selalu berbuah manis pada akhirnya. Mari kita menjadikan perjalanan Nabi Yusuf sebagai inspirasi dalam menghadapi setiap ujian hidup.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama