-----
PEDOMAN KARYA
Ahad, 02 Maret 2025
Kisah Nabi Muhammad SAW (1):
Jazirah Arab dan
Penduduk Asli Suku Badui
Penulis: Abu Hasan Ali An-Nadwi
Pengantar:
Kisah Rasululllah atau Kisah Nabi Muhammad
SAW telah lama beredar di berbagai media massa dan juga di media sosial. Kami
pun menerima kiriman Kisah Rasulullah secara bersambung melalui jaringan
WhatsApp (WA), baik melalui jaringan pribadi (Japri) maupun lewat grup.
Kisah Rasulullah ini bersambung sebanyak
kurang lebih 160 kali dari buku berjudul: “Sirah Nabawiyah, Sejarah Lengkap
Nabi Muhammad SAW”. Buku ini ditulis oleh Abul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi, seorang
tokoh pembaharu dan pemikir Islam Abad ke 20 berkebangsaan Hindustan, India.
Dengan memohon ridha dari Allah SWT, dan
dengan niat, amalnya dikirimkan kepada penulis buku dan orang-orang yang
meneruskannya hingga sampai kepada kami, maka mulai hari ini, Ahad, 02 Maret
2025, Kisah Nabi Muhammad SAW kami turunkan kembali secara bersambung hingga
tamat. Kisah ini sebelumnya sudah kami muat mulai Selasa, 31 Agustus 2021, hingga
tamat sebanyak 160 epiosde.
Demikian kami sampaikan kepada para
pembaca, semoga bermanfaat bagi kita semua, amin. (Redaksi)
*****
Jazirah Arab
Jazirah Arab itu sebenarnya tidak hanya
terdiri atas gurun pasir. Ada banyak tanah subur yang telah dihuni sejak lama.
Tanah-tanah subur itu terutama terletak di daerah pantai, seperti Yaman,
Yamamah, Hadramaut, dan Ahsa.
Di bagian tengah Jazirah Arab ada sebuah
wilayah subur lain bernama Najd. Wilayah ini dikenal sebagai tempat asal kuda
Arab yang termahsyur di mana-mana.
Najd dan Yamamah juga terkenal sebagai
penghasil gandum. Demikian banyak gandum yang dihasilkan sehingga konon mampu
memenuhi kebutuhan seluruh penduduk Jazirah Arab yang ketika Nabi Muhammad
dilahirkan berjumlah sekitar 10 juta- 12 juta jiwa.
Di kota Madinah terdapat bukit -bukit yang
baik untuk ditanami. Sementara itu, kota Thaif terkenal karena buah-buahannya.
Di luar daerah-daerah subur, Jazirah Arab
dipenuhi gunung dan bukit-bukit batu yang besar. Tidak ada sungai mengalir.
Suhu udaranya sangat panas. Karenanya, penduduk Arab umumnya suka mengembara.
Mereka suka berpindah ke tempat mana saja yang dapat memenuhi keperluan hidup
sehari-hari beserta hewan-hewan ternak mereka.
Unta
Unta adalah kendaraan yang sangat
diandalkan penduduk gurun pasir. Ia dapat mengarungi gurun selama 17 hari tanpa
minum. Walaupun pelan, jika dipacu unta dapat menempuh jarak sampai 300 km
dalam sehari.
Unta mau melahap ranting dan rumput pahit
yang di jauhi kambing. Unta juga mau minum air berlumpur dan mengubahnya
menjadi susu bermutu tinggi yang dapat digunakan sebagai obat tetes mata.
Dagingnya dimakan, bulunya dibuat tali,
kulitnya dapat menjadi aneka alat, mulai dari sandal sampai atap dan perisai
perang. Air seninya menjadi sampo pencuci rambut. Kukunya dibakar dan diulek
menjadi tepung untuk obat luka atau adonan kue. Kotorannya dapat dipakai
sebagai bahan bakar. Unta adalah karunia Allah untuk penduduk gurun pasir.
Letak Mekah
Di Kota Mekah inilah terletak Ka'bah,
Baitullah. Ke arah Ka'bahlah seluruh Muslim di dunia menghadapkan diri jika
sedang shalat. Di kota Mekah inilah nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم,
dilahirkan.
Kota Mekah adalah sebuah lembah yang tidak
begitu luas, di tengah lautan pasir. Bukit-bukit mengurung lembah ini
rapat-rapat. Begitu rapatnya sehingga cuma ada tiga jalan untuk keluar dan
masuk Mekah. Jalan pertama menuju ke Yaman, jalan ke dua menuju ke Laut Merah,
dan jalan ketiga adalah jalan menuju Palestina.
Ribuan tahun yang lalu, Lembah Mekah
hanyalah sebuah tempat persinggahan rombongan kafilah, baik yang datang dari
Yaman menuju Palestina maupun sebaliknya, yang datang dari Palestina menuju
Yaman. Nabi Ismail lah yang pertama kali membuat Mekah menjadi sebuah kota.
Pakaian Orang Arab
Penduduk asli Jazirah Arab adalah suku
Badui. Pakaian mereka longgar, hangat pada musim dingin, dan sejuk pada musim
panas. Pakaian ini menjaga kulit dari sengatan matahari serta angin kering.
Pada zaman para nabi, pakaian ini terdiri
atas dua helai. Satu helai melilit tubuh dari bawah ketiak. Satu helai lagi
adalah sebuah jubah panjang sampai kaki dan terbuat dari bulu domba atau unta.
Warnanya krem dengan lurik tegak berwarna hitam, biru, coklat atau putih.
Pakaian wanitanya panjang menyapu tanah
dan sangat longgar. Selendang melilit pinggang, jubahnya berlurik merah,
kuning, hitam atau biru. Cadarnya berwarna hitam atau putih. Tudung kepala
berwarna merah, putih, atau cokelat melindungi mata, telinga, dan hidung dari
debu dan badai pasir.
Badui
Suku Badui adalah penduduk asli Jazirah
Arab. Mereka adalah prajurit pengelana yang tangguh. Tinggi mereka sedang, tapi
kekar, cekatan, dan kuat menderita dalam alam yang keras. Jika ada anggota
keluarga yang tewas, para lelaki Badui akan segera membalas pembunuhnya. Mereka
berani dalam bertempur dan sabar dalam kekalahan.
Meski demikian, orang Badui terkenal
ramah, senang memberi, dan sangat menghormati tamu. Mereka juga tenang, sabar,
dan tidak cepat marah. Orang Badui juga sangat mengagumi keindahan syair.
Jiwa orang orang Badui mudah terpanggil
pada kebenaran. Mereka adalah orang orang sederhana. Mereka duduk di lantai
dengan wadah makanan di lutut. Dengan demikian, tidak bisa dibedakan mana
majikan dan mana bawahan.
Sahabat fillahku, kepada orang-orang
inilah Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, diutus. Berkat bimbingan Nabi
Muhammadlah orang orang Badui dari padang pasir yang sunyi ini mampu
mengguncang dunia.
Merekalah yang akhirnya menyebarkan agama
Islam ke seluruh dunia. Merekalah yang membangun umat Islam menjadi umat yang
besar dan dihormati.
Namun, jauh sebelum menyebar ke penjuru
bumi, perjalanan umat Islam di Jazirah Arab dimulai oleh kisah Nabi Ibrahim عَلَيْهِ
السَلاَمُ. Beliau adalah nenek moyang Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم.
(bersambung)