Membangun Keluarga Harmoni di Bulan Ramadhan

Keberkahan yang hadir selama bulan Ramadhan seharusnya dimanfaatkan sebagai waktu untuk lebih dekat dengan Allah, dan juga untuk mempererat hubungan di dalam keluarga. Ketika setiap anggota keluarga menjalani ibadah dengan penuh keikhlasan dan kesadaran, maka keluarga tersebut akan semakin kuat, baik dari segi spiritual maupun emosional. (int)

 

-----

PEDOMAN KARYA

Sabtu, 01 Maret 2025


Kultum Ramadhan 1:

 

Membangun Keluarga Harmoni di Bulan Ramadhan

 


Oleh: Furqan Mawardi

(Muballigh Akar Rumput)

 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita kesempatan untuk berada di bulan yang penuh berkah ini, bulan Ramadhan. Semoga salawat dan salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi contoh teladan terbaik bagi kita semua dalam menjalani kehidupan.

Saudaraku yang dirahmati Allah,

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan keutamaan dan peluang untuk memperbaiki diri. Salah satu aspek penting yang harus kita perhatikan selama bulan Ramadhan adalah mempererat hubungan keluarga, terutama dalam memperkuat ikatan spiritual di antara anggota keluarga.

Di tengah kesibukan hidup yang serba cepat dan tantangan zaman yang semakin kompleks, Ramadhan memberikan kesempatan emas bagi kita untuk lebih fokus membangun keharmonisan dalam keluarga melalui peningkatan nilai-nilai spiritual yang tercermin dalam ibadah dan interaksi sehari-hari.

Bagi keluarga Muslim, Ramadhan bukan hanya soal menjalani kewajiban puasa, tetapi juga tentang menciptakan suasana spiritual yang dapat menguatkan ikatan batin antara suami, istri, dan anak-anak.

Keberkahan yang hadir selama bulan Ramadhan seharusnya dimanfaatkan sebagai waktu untuk lebih dekat dengan Allah, dan juga untuk mempererat hubungan di dalam keluarga. Ketika setiap anggota keluarga menjalani ibadah dengan penuh keikhlasan dan kesadaran, maka keluarga tersebut akan semakin kuat, baik dari segi spiritual maupun emosional.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 183:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Yā ayyuhā alladhīna āmanū kutiba 'alaykumu as-ṣiyāmu kamā kutiba 'alā alladhīna min qablikum la'allakum tattaqūn.

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

Saudaraku, salah satu tujuan utama puasa adalah untuk mencapai takwa. Takwa ini tidak hanya tercapai melalui ibadah individual, tetapi juga melalui kebersamaan keluarga dalam menjalani ibadah.

Ketika seluruh keluarga, mulai dari orang tua hingga anak-anak, bersama-sama menjalani ibadah puasa, shalat tarawih, dan kegiatan-kegiatan ibadah lainnya, ikatan spiritual di antara mereka akan semakin menguat. Mereka tidak hanya berpuasa untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk saling mendukung dan menguatkan dalam menjalani ujian dunia ini.

Rasulullah SAW mengajarkan kita pentingnya kebersamaan dalam beribadah, baik dalam konteks keluarga maupun masyarakat. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda:

"أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ إِعَانَةُ الرَّجُلِ أَهْلَهُ"

"Afḍalu as-sadaqah i'ānatu ar-rajuli ahlahu."

“Sebaik-baik sedekah adalah memberikan pertolongan kepada keluarga.” (HR. Ahmad)

Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya saling mendukung dalam keluarga. Dalam konteks Ramadhan, ini berarti bahwa kita sebagai orang tua, suami, istri, atau anak, harus saling membantu dalam menjalankan ibadah Ramadhan, seperti berbuka bersama, shalat berjamaah, atau mengaji bersama. Dengan demikian, setiap anggota keluarga akan merasakan kebersamaan yang membawa kedamaian dan keberkahan.

Keluarga yang harmonis dalam bulan Ramadhan juga adalah keluarga yang penuh dengan kasih sayang dan saling menghargai. Allah berfirman dalam Surah At-Tahrim ayat 6:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوۡا أَنفُسَكُمْ وَأَهۡلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُ

Yā ayyuhā alladhīna āmanū qū'ā anfusakum wa ahlikum nāran wa qudūhā an-nāsu wal-ḥijārah.

"Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu." (QS. At-Tahrim: 6)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa salah satu tanggung jawab kita sebagai orang tua adalah menjaga keluarga kita dari keburukan, baik itu keburukan duniawi maupun akhirat.

Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk mengajarkan anak-anak kita tentang nilai-nilai agama, untuk melatih mereka berpuasa, shalat berjamaah, dan berinteraksi dengan penuh kasih sayang. Inilah momen bagi kita untuk menanamkan kepada mereka nilai-nilai spiritual yang dapat menguatkan iman mereka dan menjaga mereka dari godaan duniawi.

Saudaraku yang dirahmati Allah,

Bulan Ramadhan juga memberikan kesempatan bagi keluarga untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah melalui berbagai amalan baik, seperti berbagi makanan dengan yang membutuhkan, mengajak anak-anak untuk ikut berzakat, atau melaksanakan kegiatan sosial lainnya.

Semua aktivitas ini dapat meningkatkan rasa empati dalam keluarga, dan memperkuat ikatan batin antar anggota keluarga. Ketika setiap anggota keluarga berusaha untuk menjalankan ibadah dengan sepenuh hati, mereka akan saling mendoakan dan mendukung satu sama lain, sehingga tercipta harmoni yang penuh keberkahan dalam keluarga.

Sebagai penutup, mari kita jadikan bulan Ramadhan ini sebagai momen terbaik untuk memperkuat ikatan spiritual dalam keluarga. Bangunlah keluarga yang penuh dengan kasih sayang, ketakwaan, dan saling mendukung dalam menjalani kehidupan ini. Dengan saling mendukung dalam beribadah, keluarga kita akan semakin kokoh dalam menjalani kehidupan di dunia ini dan di akhirat nanti.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi kita kekuatan untuk menjalani Ramadhan dengan penuh keikhlasan, serta menjadikan Ramadhan ini sebagai momen untuk membangun keluarga yang harmonis dan penuh berkah. Amin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama