Penerima Beasiswa Dibekali Adab Mahasiswa Unismuh Makassar

ADAB MAHASISWA. Wakil Rektor IV Unismuh Makassar Dr Mawardi Pewangi memberikan sambutan pada Sekitar 2.000 mahasiswa penerima beasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mengikuti kegiatan “Penguatan Ideologi Muhammadiyah dan Peningkatan Prestasi Mahasiswa Penerima Beasiswa”, di Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Unismuh, Jalan Sultan Alauddin, Makassar, 17-20 Maret 2025. (Foto: Humas Unismuh Makassar)

 

-----

Rabu, 19 Maret 2025

 

Penerima Beasiswa Dibekali Adab Mahasiswa Unismuh Makassar

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Sekitar 2.000 mahasiswa penerima beasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mengikuti kegiatan “Penguatan Ideologi Muhammadiyah dan Peningkatan Prestasi Mahasiswa Penerima Beasiswa”, di Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Unismuh, Jalan Sultan Alauddin, Makassar, 17-20 Maret 2025.

Materi yang diberikan pada kegiatan tersebut mencakup empat aspek utama yang saling berkaitan dan mendukung pencapaian mahasiswa yang unggul secara intelektual, spiritual, dan sosial.

Materi pertama menyoroti peningkatan prestasi mahasiswa. Materi ini menekankan pentingnya mahasiswa penerima beasiswa untuk lebih berprestasi, kreatif, dan bersemangat dalam mengembangkan potensi akademik dan non-akademik, dalam berbagai ajang kompetisi baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

“Materi kedua berfokus pada Adab Mahasiswa Unismuh Makassar. Materi ini bertujuan menanamkan nilai-nilai kepribadian dan akhlak yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip Muhammadiyah. Pembentukan karakter ini dianggap penting untuk menciptakan mahasiswa yang berintegritas, beretika, dan berakhlak mulia dalam kehidupan kampus maupun dalam kehidupan di tengah masyarakat,” tutur Wakil Rektor IV Unismuh Makassar Dr KH Mawardi Pewangi.

Materi ketiga membahas “Ideologi Muhammadiyah”, yang berisi pemahaman mendalam tentang ideologi dan organisasi Muhammadiyah, sedangkan materi keempat membahas “Hakikat Islam Menurut Muhammadiyah”, yang mengupas pemahaman Islam dalam bingkai akidah dan ibadah yang murni, akhlak yang mulia, serta praktik muamalah yang bersih dan berlandaskan nilai Islam Berkemajuan.

“Peneguhan Ideologi Muhammadiyah adalah keharusan bagi seluruh sivitas akademika Unismuh Makassar. Sebelumnya, pengurus UKM, BEM, hingga HMJ sudah mengikuti kegiatan ini selama 24 jam penuh. Sekarang giliran mahasiswa penerima beasiswa yang mengikuti dengan waktu lebih singkat karena bertepatan dengan bulan Ramadhan, tetapi esensinya tetap sama,” kata Mawardi.

Peneguhan ideologi Muhammadiyah bertujuan agar mahasiswa memahami visi dan misi Muhammadiyah, memahami pandangan keagamaan Muhammadiyah, dan mampu menjadi generasi yang unggul secara akademik maupun moral.

“Kami ingin melahirkan mahasiswa yang cerdas spiritual, cerdas intelektual, cerdas sosial, dan cerdas emosional. Mahasiswa Unismuh Makassar harus menjadi pribadi yang memiliki akidah yang lurus, tertib dalam ibadah, akhlak yang mulia, serta mampu menjaga muamalah yang baik,” kata Mawardi.

 

Unggul dan Memiliki Kepribadian yang Baik

 

Kegiatan “Penguatan Ideologi Muhammadiyah dan Peningkatan Prestasi Mahasiswa Penerima Beasiswa” diadakan oleh Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) bekerja sama dengan Lembaga Pengkajian, Pengembangan, dan Pengamalan Al-Islam Kemuhammadiyahan (LP3AIK) Unismuh Makassar.

Ketua LPKA Unismuh Dr Nenny menjelaskan, kegiatan ini bertujuan memperkuat ideologi Muhammadiyah sekaligus mendorong peningkatan prestasi mahasiswa penerima beasiswa. Ia menegaskan bahwa penguatan ideologi Muhammadiyah ini menjadi langkah penting untuk mencetak mahasiswa berprestasi yang memiliki karakter kuat.

Selain penguatan ideologi, mahasiswa juga akan mendapatkan materi tentang peningkatan prestasi. Hal ini, kata Nenny, dilatarbelakangi oleh rendahnya animo mahasiswa dalam berkompetisi yang dinilai belum sebanding dengan jumlah mahasiswa di Unismuh.

“Kami berharap melalui kegiatan ini, mahasiswa penerima beasiswa dapat menjadi lebih unggul secara akademik dan memiliki kepribadian yang baik,” ujar Nenny.

Ia juga menyoroti bahwa dalam evaluasi sebelumnya ditemukan sejumlah mahasiswa penerima beasiswa yang mengalami penurunan nilai akademik.

Ada beberapa mahasiswa penerima beasiswa, baik di semester satu maupun semester tiga, yang IPK-nya tidak memenuhi standar minimal, yaitu di atas 3.0. Jika IPK mereka di bawah 2.0, maka kelayakan mendapatkan beasiswa bisa dipertimbangkan kembali.

“Kami harap mahasiswa penerima beasiswa bisa lebih tekun belajar, berusaha maksimal, dan tidak mencari jalan pintas dengan meminta nilai kepada dosen hanya karena status mereka sebagai penerima beasiswa,” tegas Nenny.

Nenny menambahkan bahwa mahasiswa penerima beasiswa dituntut untuk menjadi lebih aktif dan berprestasi, baik di tingkat lokal, nasional, hingga internasional. (zak)

 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama