-----
PEDOMAN KARYA
Selasa, 18 Maret 2025
Kultum Ramadhan:
Ujian Seberat
Gunung, Kesabaran Seluas Samudera
(Belajar dari Kisah Nabi Ayyub)
Oleh: Furqan Mawardi
(Muballigh Akar Rumput)
Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, wa bihi
nasta’in, wa ‘ala umurid dunya wa’d-din. Wassalatu wassalamu ‘ala Sayyidina
Muhammadin, wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Hari ini kita akan mengambil pelajaran
dari seorang Nabi yang kesabarannya tak tertandingi. Seorang hamba Allah yang
diuji dengan kehilangan harta, anak-anak, dan kesehatan. Namun, di tengah
penderitaan yang menimpa, tak ada keluhan yang keluar dari lisannya. Ia adalah
Nabi Ayyub AS, manusia yang diberikan cobaan seberat gunung tetapi tetap
memiliki kesabaran seluas samudera.
Nabi Ayyub AS adalah seorang nabi yang
awalnya diberi kekayaan melimpah, keluarga yang bahagia, dan kesehatan yang
prima. Namun, satu per satu kenikmatan itu dicabut oleh Allah. Hartanya musnah,
anak-anaknya meninggal, dan tubuhnya didera penyakit kulit yang membuatnya
dijauhi orang-orang.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ
ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ
"Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika
dia berdoa kepada Tuhannya: ‘(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa
penyakit, dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua
penyayang.’" (QS. Al-Anbiya: 83)
Betapa lembutnya doa Nabi Ayyub AS. Ia
tidak mengeluh, tidak menyalahkan takdir, bahkan dalam kesakitannya, ia masih
menyebut Allah dengan sifat Arhamur Rahimin (Maha Penyayang). Ini adalah
pelajaran besar bagi kita. Saat kita diuji, sudahkah kita tetap memuji Allah,
atau justru sibuk berkeluh kesah?
Jamaah sekalian yang dimualiakan Allah,..
Nabi Ayyub AS bisa saja berdoa agar segera
disembuhkan, dan tentu doa beliau pasti mustajabah, akan tetapi ia memilih
untuk bershabar. Ia tidak pernah meminta agar ujian itu dicabut, melainkan
hanya berserah kepada Allah. Inilah kesabaran sejati yang Allah abadikan dalam
Al-Qur’an:
إِنَّا وَجَدْنَٰهُ صَابِرًاۚ نِعْمَ ٱلْعَبْدُ
إِنَّهُۥٓ أَوَّابٌ
"Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub)
seorang yang shabar. Dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat
(kepada Allah).” (QS. Shad: 44)
Nabi Ayyub AS tidak hanya bershabar secara
lahir, tetapi juga batin. Hatinya tetap penuh dengan rasa syukur dan keyakinan
bahwa Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya. Inilah sikap yang harus kita
teladani. Dalam hidup, kita pasti menghadapi ujian mungkin berupa kehilangan,
sakit, atau kesulitan ekonomi. Namun, apakah kita bisa setabah Nabi Ayyub?
Hadirin yang berbahagia,..
Hari, bulan dan tahun terus berganti, dan
ketika waktu yang telah ditentukan Allah
telah tiba, Nabi Ayyub AS akhirnya disembuhkan. Allah memerintahkannya untuk
menghentakkan kakinya ke tanah, dan dari situ keluar air yang menyembuhkan
tubuhnya.
Allah berfirman:
ٱرْكُضْ بِرِجْلِكَ ۖ هَٰذَا مُغْتَسَلٌۭ بَارِدٌۭ
وَشَرَابٌۭ
"Hentakkanlah kakimu; inilah air yang
sejuk untuk mandi dan minum." (QS. Shad: 42)
Subhanallah! Pelajaran besar dari ayat ini
adalah bahwa pertolongan Allah selalu datang bagi mereka yang bershabar. Ujian
yang kita alami tidak akan selamanya, tetapi keshabaran yang kita tunjukkan
akan mendatangkan rahmat yang berlimpah.
Jamaah yang berbahagia, dari kisah ini
minimal kita dapat belajar tiga hal:
1. Saat diuji, jangan mengeluh, tapi
berserahlah kepada Allah.
2. Keshabaran adalah kunci pertolongan
Allah.
3. Ujian hanyalah sementara, tetapi
balasan Allah bagi orang yang shabar adalah abadi.
Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ عِظَمَ ٱلْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ ٱلْبَلَاءِ،
وَإِنَّ ٱللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ٱبْتَلَاهُمْ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ ٱلرِّضَا،
وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ ٱلسَّخَطُ
"Sesungguhnya besarnya pahala
sebanding dengan besarnya ujian. Jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan
menguji mereka. Barang siapa yang ridha, maka baginya keridhaan Allah. Dan
barang siapa yang marah (tidak menerima), maka baginya kemurkaan Allah."
(HR. Tirmidzi, no. 2396)
Jamaah sekalian yang dirahmati Allah,..
Apabila kita saat ini sedang dalam ujian
hidup, apapun model ujiannya, ingatlah bagaimana kisah Nabi Ayyub AS dalam
menghadapi ujian hidup. Keshabaran yang kita tunjukkan akan mendatangkan rahmat
dan pertolongan Allah. Semoga kita termasuk orang-orang yang shabar dalam
menghadapi cobaan dan mendapat balasan terbaik di sisi-Nya.
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الصَّابِرِينَ، وَارْزُقْنَا
رِضَاكَ وَحُسْنَ الْخَاتِمَةِ، وَثَبِّتْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ. آمِين يَا رَبَّ
العَالَمِينَ.
"Ya Allah, jadikanlah kami termasuk
orang-orang yang shabar, karuniakanlah kepada kami keridhaan-Mu dan husnul
khatimah, serta teguhkanlah hati kami dalam ketaatan kepada-Mu. Aamiin, ya
Rabbal ‘alamin."
Wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.